Aksi selebrasi David da Silva usai menyetak gol cepat ke gawang PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo. (Kris Andika/Republik bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiantoro menilai lini pertahanan timnya masih memiliki sejumlah kekurangan. Terlihat dari gol cepat yang dicetak David da Silva, dikatakan Seto Nurdiantoro merupakan buah dari kelengahan para pemain bertahan.
Kekurangan tersebut ditambah dengan belum konsistennya penampilan Jihad Ayoub dalam mengawal sektor pertahanan PSS. Seto menjelaskan, Jihad merupakan pemain berkualitas yang dimiliki PSS pada musim ini.
Pasalnya, permainan bek asal Lebanon itu cukup menjanjikan saat mengawal pertahahan tim Super Elang Jawa. Hal itu terlihat di laga sebelumnya saat PSS unggul atas Arema FC, Jihad mampu tampil baik dalam menyerang maupun bertahan.
Akan tetapi di pertandingan ini, performa pemain berusia 27 tahun itu tak terlihat di laga kontra Persib. Ia juga akan mengevaluasi kinerjanya agar kembali meningkat performanya di pertandingan selanjutnya.
"Okey, untuk Jihad (Ayoub), belum konsisten menurut saya, di pertandingan lawan Arema cukup bagus, tapi di pertandingan belum menunjukkan performanya baik saat defence ataupun ketika membantu penyerangan. Di pertandingan hari ini dia terlalu banyak turun, ini yang kita evaluasi," ucap Seto di sesi jumpa pers usai laga.
Kendati demikian ia tetap memaklumi belum stabilnya performa Jihad. Apalagi PSS menjadi tim pertamanya di Indonesia, dan ia memerlukan adaptasi lebih jauh.
Baca Juga: Budiman Akui Persib Sempat Panik Saat PSS Sleman Ambil Alih Serangan, Begini Ceritanya
"Saya pikir tipikalnya tidak seperti sekatang. Karena dia lebih taktis. Karena ini baru penampilan pertama di indonesia semoga dia bisa tampil lebih baik seperti yang sudah sudah," tutupnya.
Usai dipermalukan Persib di hadapan pendukungnya, Slemania PSS Sleman kini bertengger di posisi 12 klasemen sementara dengan poin 5 dari lima kali laga yang dimainkan di Liga 1 2022/2023.**