REPUBLIK BOBOTOH - Pihak kepolisian mengklaim sebanyak 127 orang meninggal dunia akibat kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tragedi tersebut terjadi pasca pertandingan Liga 1 yang mempertemukan Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Terkait kejadian ini, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan penyebab banyaknya jumlah korban yang meninggal dunia dikarenakan saat kerusuhan terjadi penumpukan massa.

Baca Juga: Korban Jiwa Tragedi Stadion Kanjuruhan Terus Bertambah, Arema Indonesia Klaim Capai 182 Jiwa

"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ujar Nico Afinta dilansir dari laman pmjnews.

Jenderal bintang dua ini juga menambahkan untuk 180 orang yang menjadi korban luka kini telah dilakukan perawatan di beberapa rumah sakit.

"Tim medis dan tim gabungan ini melakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion, kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," terangnya.

Baca Juga: Komdis PSSI Bicara Sanksi yang Akan Didapat Arema Imbas Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Diberitakan seberlumnya, kerusuhan suporter pecah di Stadion Kanjuruhan Malang seusai laga derby yang mempertemukan Arema FC melawan Persebaya Surabaya. Akubat peristiwa ini 127 orang meninggal dunia, termasuk dua anggota polisi.

"(Akibat kerusuhan itu) telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta.

Nico menjelaskan, sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.**