Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan Presiden FIFA, Gianni Infantino saat mengikuti fun football. (PSSI)
REPUBLIK BOBOTOH - Anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kasus Tragedi di Kanjuruhan, Akmal Marhali, turut mengkritik acara fun football yang melibatkan pengurus PSSI, termasuk di antaranya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Kegiatan fun football tersebut, telah memicu respons negatif dari publik karena dinilai melukai perasaan masyarakat Indonesia yang masih berduka atas peristiwa memilukan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Akmal Marhali dalam postingan di akun Instagram pribadinya menilai kegiatan fun football tersebut, menunjukkan tak ada sense of crises dan sense of responsibility terhadap tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan yang merenggut 133 korban meninggal dan ratusan lainnya luka-luka.
Baca Juga : Jadwal Pertandingan Piala Dunia 2022 Grup E dan F
"Ide @pssi menggelar #funfootball saat bertemu Presiden @fifaworldcup @gianniinfantino_ menuai kritikan. Di tengah duka mendalam akibat hilangnya 133 nyawa di #TragediKanjuruhan dari total 712 korban, kegiatan senang-senang ala #PSSI tersebut menuai kecaman." tulis Akmal Marhali.
"Tak ada sense of crisis dan sense of responsibility terhadap tragedi kemanusiaan yang terjadi. Harusnya, PSSI lebih peka terhadap situasi yang terjadi. Faktanya, mereka lebih berpikir secepatnya kompetis bergulir lagi. Tanpa ada rasa empati dan simpati."
"Sejauh ini tidak ada langkah-langkah nyata dari PSSI dalam mengambil kebijakan perbaikan baik teknis maupun nonteknis terhadap tata kelola sepakbola nasional paska tragedi kanjuruhan."
Baca Juga : Bangganya Luizinho Passos Melihat Anak Didiknya Jadi Kiper Nomor 1 Indonesia
"Harusnya, kedatangan #FIFA bisa dimaksimalkan #PSSI misalnya untuk datang ke Stadion Kanjuruhan. Bersama FIFA memberikan bantuan kepada korban dan melakukan program trauma healing terhadap masyarakat yang terdampak. Tapi, entah kenapa itu semua tidak terpikirkan oleh Pengurus PSSI."
"Mereka hanya berusaha keras melupakan tragedi dan memulai lagi kompetisi. Melupakan trauma dan kesedihan korban. Termasuk beban polisi sebagai pengaman yang menjadi paling bertanggung jawab terhadap tragedi terbesar di sepakbola modern. Bergembira di atas kesedihan bukan pilihan saat ini. Yuk, PSSI tunjukkan simpatimu terhadap Tragedi Kanjuruhan." tulis Akmal di akhir postingannya.
Presiden FIFA, Gianni Infantino datang ke Indonesia untuk membantu perbaikan dalam tata kelola sepak bola nasional. Gianni Infantino hadir di Tanah Air setelah sebelumnya Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN, Erick Thohir, memintanya langsung agar FIFA membantu Indonesia dalam transformasi dan reformasi sepak bola.**