REPUBLIK BOBOTOH - Korban meninggal dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022, bertambah jadi 133 orang.

Korban bernama Andi meninggal dunia di ruang ICU RS dr Saiful Anwar (RSA) Malang, Jawa Timur pada Selasa 18 Oktober 2022, setelah mendapatkan perawatan selama 17 hari.

Andi dirawat sejak 2 Oktober 2022, akibat luka berat yang dideritanya dan mengembuskan napas terakhir pada Selasa 18 Oktober 2022, sekira pukul 13.20 WIB.

"Jadi pasien datang tanggal 2 Oktober 2022 pukul 03.00 WIB dan pada Selasa (18 Oktober 2022) pukul 13.20 WIB yang bersangkutan dinyatakan meninggal," kata tim dokter anestesi dan ICU RSSA Malang, dr Eko Nofiyanto dikutip dari Detik.com, Rabu 19 Oktober 2022.

Baca Juga : Bonus Puluhan Miliar Menanti Gareth Southgate Bila Timnas Inggris Juara Piala Dunia 2022

Eko memaparkan Andi meninggal karena multiple trauma yang disebabkan oleh patah tulang di bagian tubuh serta trauma yang dialami.

"Penyebabnya (kematian) dari multiple trauma-nya, karena patah tulang iganya disertai patah tulang di bagian lain dan kemudian karena trauma," ucap Eko.

Tim dokter sudah melakukan berbagai upaya lewat berbagai tindakan untuk menstabilkan kondisi Andi, namun tidak membuahkan hasil.

"Kita berikan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk menjaga pasokan oksigen dan beberapa tindakan kita lakukan, seperti patah tulang pada bagian iga dan paha. Tapi kondisi tidak kunjung stabil," kata Eko.

Baca Juga : Hadapi Laga Kedua di WFC, Akademi Persib Putri Tak Gugup Lagi

Andi dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Mergosono, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Sri Siswati, ibunda Andi, tidak menyangka harus kehilangan puteranya.

"Dia sempat pamit sebelum berangkat nonton (Arema FC melawan Persebaya), ya seperti biasa. Dia nonton sama temannya, temannya juga meninggal," kata Sri.

Andi diketahui meninggalkan dua orang anak yang masih duduk di bangku SD.

"Anaknya satu kelas 4 dan satunya kelas 5. Dia sangat baik ke anak-anaknya," ucap Sri Siswati, ibunda Andi.**