Striker Persib Bandung, David da Silva berjibaku membongkar tembok pertahanan Persikabo 1973. (Raffy Faraz/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Kekalahan memalukan Persib Bandung atas Persikabo 1973 memantik kekecewaan Bobotoh.
Selain dinyalakannya petasan dan cerawat atau flare, laga ini sempat dihiasi dengan aksi Bobotoh yang turun langsung ke lapangan.
Dilihat dari gestur yang disampaikan Bobotoh, aksi ini murni bentuk kekesalan Bobotoh atas hasil buruk di laga tersebut.
Maka terlihat tak ada Bobotoh yang bersikap kriminal, sehingga kekacauan di akhir laga tersebut bisa segera teratasi secara cepat.
Pemain Persib, I Made Wirawan memahami akan kekecewaan yang dirasakan Bobotoh usai performa timnya terus merosot hingga akhir musim ini. Hanya saja perilaku yang dilakukan Bobotoh dapat merugikan banyak pihak.
Kerugian tersebut tak hanya untuk tim saja, I Made Wirawan menuturkan kerugian tersebut juga akan menimpa Bobotoh dan banyak pihak, terutama masa depan sepak bola Indonesia.
"Mudah mudahan ini jadi pembelajaran juga terutama buat pendukung juga karena ini kurang bagus buat kita ke depan, bukan hanya untuk pertandingan, tapi buat tim keseluruhan jadi tidak bagus," ujar penjaga gawang asal Bali itu dalam sesi jumpa pers usai laga.
Pria berusia 41 tahun itu berharap Bobotoh bisa bersikap lebih baik di kemudian hari. Sehingga, itu bisa menciptakan atmosfer dukungan secara positif demi kemajuan tim Persib Bandung.
"Saya berharap ke depan Bobotoh bisa mendukung Persib ke arah yang lebih positif." tutupnya.**