Pemain Persib Bandung, Ciro Alves menghindari tackling pemain Arema FC. (LIB)
REPUBLIK BOBOTOH - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat, Umuh Muchtar menilai kompetisi Liga 1 2023/2024 sudah sepatutnya dilengkapi teknologi Video Assistant Referee (VAR) agar kepemimpinan wasit bisa lebih seimbang. Umuh Muchtar sangat geram atas kepemimpinan wasit Aidil Azmi di laga Persib Bandung kontra Arema FC yang dinilainya kerap menguntungkan tim tuan rumah, Arema FC.
Keputusan keliru yang diambil Aidil Azmi, dirasa Umuh Muchtar memberikan dampak besar terhadap jalannya pertandingan dan performa tim Persib.
Dalam penilaiannya, Aidil terlalu mudah meniupkan peluitnya ketika Persib melakukan pelanggaran hingga mendapat dua kali penalti.
Baca Juga: Ricky Kambuaya Mantap Bersama Dewa United, Tak Sekadar Soal Sosok
Demi menjaga atmosfer pertandingan yang berimbang, kompetisi Liga 1 2023/2024 sudah sepantasnya menerapakan teknologi VAR. Sehingga, keputusan wasit di setiap pertandingan bisa dipantau langsung dan lebih bisa diterima oleh semua pihak.
"Ya, kita lihat dari awal pertandingan sudah terlihat enak lah sampai Arema semangat apalagi Persib, 55-45 persen menang Persib dalam penguasaan bola tapi disitulah ini yg tidak saya suka dan tidak puas dengan kinerja wasit," kata pria yang akrab disapa Pak Haji itu pada Sabtu, 8 Juli 2023.
Ia menilai, PSSI di era Erick Thohir sangat mampu untuk menerapkan VAR di kompetisi Liga 1. Apalagi PSSI sudah memfilter wasit secara baik hingga mendapatkan 18 wasit terpilih yang lolos untuk memimpin kompetisi Liga 1 musim ini.
"Menurut saya untuk Pak Erick bisa saja mampu lah liga ini menggunakan VAR, tolong lah gunakan VAR saja, ini demi kebaikan semua dan untuk selamanya, kalau ada kejadian lagi seperti wasit pertandingan Persib Arema tinggal lihat VAR, tapi walaupun ada VAR juga harus jujur semua, kalau dari awalnya tidak jujur ya susah,"
"Karena Azmi punya niatan, gaji sudah besar, tiap pertandingan bisa mencapai Rp 10 juta setiap pertandingan. Sedangkan, asisten wasit atau hakim garis adalah Rp 7,5 juta dan wasit cadangan gajinya sebesar Rp 5 juta per pertandingan. Itu gede, udah luar biasa dan kita juga menyayangkan komite wasit, kenapa sekelas Azmi bisa dipakai. itu sangat merusak, pantas bobotoh sangat marah," imbuhnya.
Ia berharap kejadian ini segera diselesaikan secara baik demi terciptanya iklim kompetisi yang sehat dan kompertitif. Jangan sampai hal buruk ini terus berlanjut dan memberikan dampak buruk bagi kualitas sepak bola Indonesia.
"Saya dari manajemen tentunya harus bicara, kalau dibiarkan mau sampai kapan. dari dulu saya selalu teriak masalah wasit, tolong diperhatikan, mudah2an pak erick sebagai ketua PSSI bisa melihat secara langsung, biar mereka agak sedikit takut tapi mereka sudah ada jaringan, ada yang menjamin, lihat saja pasti wasit itu dimainkan lagi. Kalau tidak ada persekongkolan, dia pasti sudah diberhentikan, dihukum, tidak boleh memimpin lagi pertandingan." tutupnya.**