REPUBLIKBOBOTOH.COM - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Persib Bandung. Tepat pada hari ini, Selasa, 5 Maret 2024, mantan Ketua Umum Persib di era kompetisi Perserikatan, Letjen. TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara atau Solihin GP meninggal dunia.

Kepergian Solihin GP yang akrab disapa Mang Ihin tentu sangat berat bagi skuad Maung Bandung. Apalagi sumbangsih Mang Ihin untuk Persib sangatlah besar karena berperan penting dalam membangun fondasi kejayaan Persib di era 1980-an.

Mang Ihin tercatat memimpin Persib Bandung dari tahun 1976 hingga 1985. Selama itu, Mang Ihin melakukan sejumlah langkah penting, salah satunya menunjuk pelatih asal Polandia, Marek Janota.

Baca Juga : Persib vs Persija Berpeluang Bisa Disaksikan Langsung Bobotoh, Begini Kata Sekjen PSSI

Meski tidak pernah membawa Persib juara, tetapi Marek Janota menjadi sosok penting lahirnya generasi emas Persib yang kemudian cukup mendominasi kompetisi Perserikatan dari pertengahan 1980-an sampai 1990-an.

Director of Operational PT Persib Bandung Bermartabat, Muhammad Iskandar menyampaikan duka mendalam atas kepergian Solihin GP. Ia memastikan Persib tak akan melupakan kontribusi dan dedikasi besar Solihin GP kepada Persib di era sepakbola amatir.

"Di era profesional, kami tidak akan pernah melupakan peran besar Mang Ihin dalam membangun nama besar dan prestasi Persib di masa lalu. Hatur nuhun Mang Ihin atas segala dedikasinya untuk Persib," ujar pria yang akrab disapa Is tersebut.

Baca Juga : Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun, Mantan Ketua Umum Persib Solihin GP Meninggal Dunia

Kontribusi Solihin yang paling diingat ialah ketika membangun program pembinaan berkesinambungan, khususnya para pemain muda. Melalui program tersebut, ia mampu mengembalikan Persib ke kompetisi kasta tertinggi sepakbola nasional dan melahirkan generasi emas Maung Bandung pada dekade 1980-an.

Salah satu langkah besar lainnya adalah mendatangkan pelatih asing, Marek Janota. Meski hasilnya belum mampu juara di Piala Soeratin, namun pemain yang dilatih Marek sukses mengembalikan Persib promosi ke Divisi Utama 1984.

Tidak sampai di situ, sebagian pemain hasil pembinaan berkesinambungan ala Mang Ihin inilah yang mewarnai prestasi emas Persib dalam satu dekade kemudian, di antaranya dengan menjadi runner-up Kompetisi Perserikatan 1983 dan 1985, juara 1986, 1989/1990, 1993/1994, serta Liga Indonesia 1994/1995.**