Manahati Lestusen. (MO Persikabo)
REPUBLIKBOBOTOH.COM - Kapten Persikabo 1973, Manahati Lestusen mengakui tim mengalami peningkatan pesat dengan hadirnya Djadjang Nurdjaman di kursi pelatih kepala. Katanya progres permainan Persikabo 1973 terlihat nyata dengan skema yang dibawa oleh Djadjang Nurdjaman.
Baginya, salah satu peningkatan itu ketika Persikabo 1973 mampu merespons dengan cepat gol pertama Persib yang dicetak David da Silva dengan bermain lebih agresif.
Permainan Persikabo 1973 jauh lebih dominan hingga Persib pada akhirnya kerepotan dan melakukan banyak pelanggaran. Atas banyaknya pelanggaran tersebut, laju serangan Persikabo 1973 kian matang dengan kartu merahnya Dedi Kusnandar.
Baca Juga : Kembali Gacor dan Berkontribusi untuk Persib, Begini Komentar David da Silva
Sayangnya, keunggulan jumlah pemain di lapangan belum mampu dimaksimalkan tim Persikabo 1973 dan Persib justru lebih efisien menerapkan skema transisi cepat.
"Kita memang menguasai jalannya pertandingan apalagi pas semenjak pemain Persib mendapatkan kartu merah, cuma ya namanya sepak bola gak selalu yang unggul ball possesion pasti menang," ujar gelandang berusia 30 tahun tersebut.
Pemain jebolan Liga Belgia itu memastikan kekalahan ini akan dijadikan pelajaran berharga untuk menatap 5 laga sisa Liga 1. Ia berharap rekan setimnya tetap memiliki motivasi tinggi untuk menjauhkan diri dari zona degradasi.
Baca Juga : Arti Kemenangan Persib Atas Persikabo 1973 di Mata Bojan Hodak
"Mungkin ke depannya kita akan lebih maksimal lagi di sisa pertandingan selanjutnya," tutup eks pemain CS Vise itu.
Persikabo akan melakoni pertandingan berikutnya menghadapi Persik Kediri pada pekan 30 Liga 1 2023-2024, Kamis 28 Maret 2024 mendatang.**