RBCOM - Ketua Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar sangat menyayangkan dengan adanya dugaan intimidasi yang dilakukan ofisial tim Persib di akhir pertandingan kontra Port FC pada Kamis, 19 September 2024 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Tobias Ginanjar mengaku sudah menerima informasi dari korban yang namanya tidak ingin disebutkan.

Ia mengatakan, ada banyak hal yang didapatnya setelah mendengarkan langsung kronologi kejadian tersebut. Akan tetapi Tobias tak ingin menjelaskan kronologisnya kepada publik karena hal ini akan jauh lebih elok dijelaskan langsung oleh korban.

Baca Juga : Ofisial Persib Diduga Intimidasi Bobotoh, Begini Sikap VPC

"Kronologis lengkap bagusnya dari korban langsung ya yang menyampaikan keterangan. Cuma secara umum memang dari hasil obrolan tadi dari korban menyatakan ada dugaan tindakan intimidasi dan juga kekerasan," buka pria yang akrab disapa Tobi tersebut.

Meski korban bukan anggota dari VPC, akan tetapi Tobias perlu mendampingi kasus ini. Pasalnya secara prinsip, tindakan kekerasan di sepakbola tidak bisa dibenarkan dan Persib juga harus turun tangan dengan memberi tindakan kepada pihak yang menjadi pelaku.

"Bukan, bobotoh. Tetapi intinya siapapun itu anggota atau bukan pada prinsipnya kekerasan dalam sepak bila tidak dapat dibenarkan terjadi kepada siapa pun," ujarnya.

"Bukan hanya Viking ya, karena ini menyangkut semua karena kita berkomitmen bahwa tidak boleh ada kekerasan dalam sepak bola artinya komitmen itu harus dijalankan bersama."

Baca Juga : Umuh Muchtar Beri Komentar Usai Persib Takluk Atas Port FC

"Jadi bukan hanya Viking, saya lihat dari bobotoh yang lain pun semua sama, ikut mengawal dan ikut mendampingi korban, berdiri bersama korban agar kejadian ini bisa diselesaikan secara cepat," ujar Tobi.

Tobias melanjutkan, insiden ini sudah memperburuk citra banyak pihak dan Persib harus segera memberikan keterangan secara resmi. Ia pun menyayangkan lambatnya respons Persib dan hal ini semakin memperburuk asumsi negatif di mata masyarakat.

"Harapannya ini udah menjadi asumsi yang riuh ya di media sosial sudah sangat ramai. Memang menurut saya sudah seharusnya PT PBB memberikan respon ya, memang yang dikaitkannya banyak dari pihak PT PBB bukan hanya satu orang, lebih dari satu orang. Seharusnya ketika ada insiden seperti itu seharusnya mereka memberikan respon, ini kan sampai saat ini kita belum dengar statement apapun dari pihak mereka,"

"Harus segera melakukan pernyataan, menurut saya harus melakukan investigasi internal yang transparan dan tidak ditutup-tutupi, artinya kalau memang ternyata benar ya para pelaku tersebut harus diberikan sanksi yang proporsional ya. Jangan sampai karena internal mereka jadi dilindungi. Jangan sampai dilindungi lah. Semua harus berani bertanggung jawab atas apa yang diperbuat," tutupnya.***