Pelatih kiper Persib, Luizinho Passos memeluk Putra Sheva Sanggasi usai laga kontra Persebaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu, 1 Maret 2025. (Persib.co.id/Barly Isham)
RBCOM - Pelatih kiper Persib Bandung, Luizinho Passos turut hengkang, setelah sebelumnya Ciro Alves dan Nick Kuipers berpamitan.
Setelah lima tahun mengabdi, Luizinho Passos menyampaikn salam perpisahannya melalui media sosial pribadinya.
Melalui unggahan emosional di Instagram pribadinya @luiziinhopassos_goalk, Jumat 23 Mei 2025, pria asal Brasil ini menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada klub, rekan kerja, dan terutama kepada Bobotoh pendukung setia Maung Bandung.
Baca Juga : Nick Kuipers Pamit dari Persib, Tulis Kata Perpisahan yang Menyentuh
"Hari ini, dengan berat hati, aku mengucapkan selamat tinggal pada bab yang sangat istimewa dalam hidupku. Lima tahun terakhir ini telah intens dan tak terlupakan, dipenuhi dengan gairah, dedikasi, dan rasa memiliki yang mendalam," kata pelatih kiper asal Brasil itu, Jumat 23 Mei 2025.
Luizinho Passos mengatakan bahwa keputusannya itu bukan hanya perpisahan dengan klub, tetapi juga dengan kota yang telah menjadi rumah, serta para Bobotoh yang disebutnya telah menunjukkan dedikasi tinggi bagi Persib Bandung.
"Setiap momen, kemenangan, dan kekalahan dirayakan dengan sepenuh hati, dan setiap tantangan dihadapi dengan keberanian dan kesatuan. Semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa dukungan Anda," kata Luizinho Passos.
Pelatih asal Brasil tersebut juga menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kesempatan yang diberikan selama lima musim terakhir. Ia menyebut telah tumbuh besar bersama Persib, baik secara pribadi maupun profesional.
Baca Juga : Enam Musim Berbaju Persib, Ini Dia Statistik Nick Kuipers yang Mengesankan
Selama berada di Persib, Luizinho Passos dikenal sebagai sosok pelatih kiper yang disiplin, berdedikasi tinggi, dan penuh semangat.
Di bawah bimbingannya, beberapa penjaga gawang Persib mengalami peningkatan performa yang signifikan dan menjadi pilar penting dalam berbagai pertandingan krusial.
Dalam surat perpisahannya, Passos tak hanya berpamitan dengan klub, tetapi juga menyebut bahwa ia meninggalkan kota Bandung yang telah ia anggap sebagai rumah sendiri.
“Untuk setiap profesional yang mendapat kehormatan bekerja dengannya, saya pergi dengan rasa hormat dan kekaguman,” ucapnya.
Kepada Bobotoh, Passos menyampaikan rasa terima kasih dan menyebut para suporter sebagai semangat dalam masa-masa sulit dan sumber kekuatan di sepanjang perjalanannya.
“Bobotoh adalah bahan bakar di masa-masa sulit, tepuk tangan di saat-saat kemuliaan, kenyamanan dalam kekalahan, dan kehadiran yang konstan di sepanjang jalan” tuntasnya.****