Mantan pemain Persib Bandung, Yadi Mulyadi. (Dok. Cimahi United)
RBCOM - Legenda Persib Bandung Yadi Mulyadi, menyoroti soal proyek naturalisasi yang dilakukan PSSI di era kepemimpinan Ketua Umum Erick Thohir.
PSSI memang gencar melakukan proyek naturalisasi untuk Timnas Indonesia. Bahkan untuk pemanggilan pemain ke skuad Timnas Indonesia jelang lawan China dan Jepang pada Juni 2025 ini tercatat ada 19 pemain naturalisasi di skuad Garuda.
Dari 32 pemain yang dipanggil untuk membela skuad Garuda dalam laga lanjutan Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 memang ada 19 pemain naturalisasi.
Terbaru, PSSI kembali merekrut pemain naturalisasi untuk Timnas Indonesia Putri. Komisi X DPR RI pun telah menyetujui pemberian status warga negara Indonesia (WNI) terhadap empat pesepakbola perempuan keturunan Indonesia.
Keempat pesepakbola putri tersebut Felicia Victoria de Zeeuw, Iris Joska de Rouw, Isa Guusje Warps, dan Emily Julia Frederica Nahon.
Terkait ini, beberapa pihak dalam negeri memang terjdi prokontra. Ada beberapa pihak yang mendukung dan tak keberatan dengan naturalisasi untuk Timnas Indonesia ini.
Salah satunya seperti dikatakan mantan pemain Persib, Yadi Mulyadi. Menurut, untuk saat ini naturalisasi pemain untuk Timnas Indonesa memang sangat dibutuhkan, untuk mendongkrak prestasi Indonesia di kacah Internasional.
“Untuk saat ini naturalisasi sangat dibutuhkan karena untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia dan perkembangan sepak bola Indonesia,” kata Yadi Mulyadi saat diwawancara kelompkok Mahasiswa PKO UPI, di Stadion Persib Sidolig Bandung, Senin (19/05/2025).
Menurutnya, dengan pembuktian saat ini, Timnas Indonesia bisa naik ke pringkat Piala Dunia, ini merupakan prestasi yang sangat dibanggakan.
Baca Juga : Akhirnya Ada Persib di Timnas Indonesia, Beckham Putra Resmi Dipanggil Patrick Kluivert
Dampak dari naturalisasi ini sangat positif bagi timnas yang menjadikan naturalisasi sebagai motivasi untuk setiap individu pemain timnas.
“Pro dan kontra naturalisasi merupakan hal yang sangat wajar,” ujar pria yang saat ini menjabat sebagai pelatih kepala Cimahi United yang bermain di Liga 4 ini.
Menurut Yadi, persaingan antar pemain internal terjadi, dimana pemain naturalisasi memiliki mental dan strength yang berbeda dengan pemain lokal Indonesia.
Hal tersebut menurutnya, harus menjadikan motivasi untuk pemain lokal agar lebih maju dan menyamaratakan dengan pemain asing.
Ia yakin, lambat laun naturalisasi ini memberikan dampak yang sangat positif dengan pembuktian Timnas Indonesia bisa lolos ke Piala Dunia.
Lebih lanjut, menurut Yadi, di saat Timnas Indonesia sibuk membangun tim dengan proyek naturalisasinya, dijajaran klub atau para pelatih profesional harus turun tangan membangun di tingkat grassroots.
“Pelatih-pelatih profesional atau klub harus turun tangan terhadap tingkat grassroots. Dengan tujuan memperbaiki dari tingkat dasar sehingga tingkat selanjutnya bisa setara dengan pemain asing," bebernya.
Baca Juga : Rekap Transfer Persib sampai Minggu 25 Mei 2025, 6 Dipastikan Hengkang, Siapa Saja?
Perkembangan Liga Indonesia juga harus menjadi sorotan, karena berkesinambungan dengan kemajuan sepak bola Indonesia.
Perkembangan Liga Indonesia ini menurut Yadi sangat bagus dengan adanya teknologi teknologi modern, seperti Video Assistant Referee (VAR) yang sudah diterapkan sejak musim 2023/2024.
“Sepak bola zaman dahulu jadikan sebagai kenangan bersejarah, zaman sekarang modernsasikan sepak bola dengan teknologi dan regulasi saat ini," katanya.
Pemain Asing di Liga
Untuk pemain asing di liga kasta tertinggi Indonesia, Yadi berpendapat cukup dengan 3 pemain asing, namun dengan kriteria top grade. Tidak seperti saat ini, Liga 1 Indonesia menerapkan 8 pemain asing.
Delapan pemain asing ini dibebaskan dari mana saja, tidak ada ketentuan pemain Asia maupun ASEAN seperti musim sebelumnya. Meski begitu, delapan pemain asing ini tidak bisa diturunkan sebagai starter sekaligus.
Baca Juga : Usai Pesta Juara, Komdis PSSI Hukum Persib Rp125 Juta Gegara Penyalaan Flare dan Petasan
"Supaya pemain lokal terdorong untuk lebih maju, karena jika terlalu banyak pemain asing kesempatan bermain untuk pemain lokal hanya sebentar bahkan tidak ada," ujar Yadi.
Melihat perkembangan dari Liga dengan Timnas Indonesia, Yadi melihat masih ada ketimpangan antara pemain liga dengan pemain timnas.
Untuk itu, ia berharap dengan masih kurangnya pemain liga yang ikut berpartisipasi dalam timnas, kualitas pemain di liga harus lebih ditingkatkan lagi, supaya bisa setara dengan para pemain timnas abroad.
“Harapan saya, Liga bisa lebih baik lagi dengan memanfaatkannya teknologi teknologi canggih, sudah ada VAR tidak ada lagi hal-hal yang tidak diinginkan dan merugikan pemain dan tim. Lalu untuk Timnas Indonesia semoga bisa bertanding di Piala Dunia,” tuntasnya.****