RBCOM - Publik sepak bola di Indonesia dihebohkan kabar pemecatan Imran Nahumarury dari kursi pelatih Malut United FC.

Bukan hanya Imran Nahumarury, manajemen Malut United juga memecat Yeyen Tumena sebagai Direktur Teknik klub.

Alasan pemecatan kedua sosok tersebut, karena manajemen Malut United menemukan pelanggaran berat.

Direktur Utama PT Maluku Maju Sejahtera, Dirk Soplanit, buka suara soal alasan sebenarnya Imran dan Yeyen dipecat.

Mantan Dirut PT LIB itu, menjelaskan, pelanggaran berat yang dilakukan Imran dan Yeyen sudah tidak bisa ditolerir.

Baca Juga : Persib Bandung tak Pasang Target Juara di Piala Presiden 2025, Ini Alasannya

Dirk Soplanit mengatakan, keduanya terbukti melakukan praktik memperkaya diri dengan cara mengambil fee agent dari kontrak pemain.

Jika acuannya adalah prestasi tim, Imran dan Yeyen, diakui Dirk Soplanit seharusnya dipertahankan, bukan dipecat.

"Artinya, kalau tidak ada masalah serius, tak mungkin manajemen memecat direktur teknik dan pelatih kepala," kata Dirk Soplanit dikutip dari Siwalimanews.

Dirk Soplanit mengeklaim, manajemen memiliki bukti kuat pelanggaran yang dilakukan Imran dan Yeyen.

"Dari situ kami punya banyak bukti transaksi uang dari siapa ke siapa dan itu bagi kami sudah sangat tidak bisa ditolelir," jelas Dirk Soplanit.

"Maka opsinya hanya pemecatan karena kita tidak ingin manajemen rusak secara internal," ujarnya.

Baca Juga : Pekan Depan, Persib Lepas 5 Pemain Muda

Dirk Soplanit mengungkapkan, manajemen bersandar pada bukti yang diterima baik dari pemain, asisten pelatih hingga agen pemain asing.

Tak tanggung-tanggung jumlah uang yang didapatkan lumayan besar baik dari fee pemain asing maupun dari kontrak pemain lokal yang mengalir ke kantong pelatih kepala dan direktur teknik.

"Saya ambil contoh untuk kontrak pemain asing 1 miliar itu fee-nya 10 persen yakni 100 juta itu diambil direktur teknik," jelasnya.

"Dan selama ini Maluku United mengontrak 14 pemain asing dari liga 2 sampai liga 1 artinya semuanya diambil direktur teknik," ujar Dirk Soplanit.****