REPUBLIKBOBOTOH - Mantan pemain Persib, Vladimir Vujovic beberkan kondisi tim Persib pada tahun 2014 dan 2015. Menurutnya kondisi tim saat itu tampak sangat kompak baik di dalam maupun di luar lapangan.
Proses kekompakan itu terjadi saat tim Maung Bandung lebih sering melakukan kegiatan di luar lapangan. Pemain asal Montenegro itu menyebutkan bahwa diskusi di luar lapangan menjadi cara yang bagus dalam membangun kekompakan.
Terlebih lagi, tahun 2014 dan 2015 menjadi masa dimana tim Persib mendulang kesuksesan setelah penantian panjang. Dua gelar mereka dapat, ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Yang pasti tim bekerja dengan baik. Tapi salah satu kuncinya adalah setelah latihan kita juga berdiskusi tentang hal hal seperti bagaimana bisa merebut bola, itu hal penting. Contoh lainnya adalah ketika kita menjadi juara di tahun 2014, lalu di tahun selanjutnya 2015," ujar eks pemain Bhayangkara FC itu di Youtube Persib.
Vlado menceritakan, duet M. Ridwan dan Supardi Nasir selalu berdiskusi bersama. Ia menegaskan dari diskusi tersebut bisa menciptakan kesepahaman yang baik di lini sayap kanan Persib.
Tak hanya itu, Supardi dan Ridwan juga selalu memikirkan bagaiamana proses menyerang saat bola dikuasai pemain gelandang.
"Ridwan dan Supardi selalu diskusi di setiap waktu. Mereka berdiskusi bagaimana kita bisa membangun serangan dari belakang lalu ketika Firman mendapatkan bola , ke mana ia akan meneruskannya," tambahnya.
Vlado menegaskan bahwa kekompakak sebuah tim tidak melulu soal latihan di lapangan, melainkan pembicaraan setelah latihan.
"Ini tidak melulu soal berlatih di atas lapangan tapi juga dibicarakan setelah latihan. Saya pikir, ini soal pembicaraan diantara pemain setelah menjalani latihan," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: Helmi M Permana