REPUBLIKBOBOTOH - PSSI menetapkan status force majeure Liga 1 dan Liga 2 2020 akibat pandemi global Covid-19. Bersamaan dengan hal tersebut, badan tertinggi sepakbola Indonesia itu menyatakan pembayaran gaji klub kepada pemain selama kompetisi dihentikan.
Di salah satu poin keputusan itu disebutkan bahwa pihak klub hanya berkewajiban membayar gaji pemain sebesar 25 persen selama dalam keadaan force majuere. Putusan yang disampaikan PSSI itu setelah mendengar saran 10 klub Shopee Liga 1 2020 yang melakukan virtual meeting belum lama ini.
Pelatih Persib, Robert Alberts menilai keputusan tersebut merupakan kejahatan besar yang dilakukan federasi sepakbola Indonesia. Terlebih dia belum menerima surat resminya PSSI.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Ada beberapa klub yang membayar lagi pemain dengan 25 persen gajinya yang mana itu menurut saya adalah kejahatan, itu seharusnya tidak terjadi. Dan juga belum ada surat dari PSSI jadi itu ilegal," kata Robert, dalam wawancara virtual, Senin (12/10/20) pagi.
Lebih lanjut Robert mengatakan imbas dari keputusan itu membuat sebagian anak asuhnya kebingungan yang tentunya berpengaruh pada motivasi pemain.
"Pemain sangat kebingungan dengan apa yang terjadi, tapi kami tetap melakukan apa yang kami senangi. Tapi intensitas dan kegembiraan kami fokus untuk mempersiapkan pertandingan ke depan, tekad memberikan permainan terbaik, saat ini jelas terlihat tidak berada di level yang sama dari sebelumnya," lanjut eks pelatih Arema FC itu.
"Jadi kami harus bisa memotivasi pemain sebisa mungkin dan menstimulasi mereka. Kami senang bisa tetap berada di atas lapangan dan melakukan apa yang kami senangi. Tapi memang situasi ini sangat sulit," sambungnya lagi.
Beberapa klub mendesak PSSI dan PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi untuk mengadakan pertemuan terkait kelanjutan Liga 1 dan Liga 2 2020 di Yogyakarta, Selasa (13/10/20) besok. Robert berharap dalam pertemuan kali ini bisa menentukan masa depan kompetisi.
"Besok kami tahu akan ada pertemuan di Yogyakarta dan kami mendengar ada banyak rumor mengenai kelanjutan kompetisi dan semuanya tentu penasaran, menanti apa yang akan terjadi," tuntasnya.
(Afy Ramdhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: M Taufik