REPUBLIKBOBOTOH.COM - Ditundanya kompetisi Liga 1 karena pandemi covid-19 menyentuh hingga seluruh lapisan masyarakat. Para penjual atribut sepak bola menjerit karena kehilangan konsumen.
Banyak ancaman yang dirasakan para pengusaha atribut tim sepak bola dalam menghadapi penundaan kompetisi dan pandemi. Yang paling parah, ancaman gulung tikar sudah menanti di depan mata.
Seperti yang dirasakan Dede Hildan yang berjualan jersey di Stadion Sidolig, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kota Bandung. Dede yang memiliki toko bernama AdeSport itu mengalami banyak kerugian dengan ditundanya kopetisi Liga 1.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Harapan bulan Oktober sudah sirna, tadinya pas ada liga di Oktober kan ada penghasilan lah sedikit-sedikit ternyata tak ada ijin ya harapnnya musnah," tutur Dede kepada wartawan pada Selasa (6/10/20) di Stadion Sidolig, Kota Bandung.
Padahal jelang bergulirnya kompetisi, Dede sempat dapat beberapa pesanan kaos. Hanya saja pesanan yang didapatnya harus sirna karena kompetisi kembali ditunda.
"Sebelumnya udah ada beberapa pesanan semenjak ada jadwal, tanggal, ya ada pergerakan. Tapi pas 2 hari jelang liga ya berhenti, batal semua," tambahnya.
Lebih lanjut Dede juga sudah berusaha menyiasati barang dagangannya dengan cara mengobral dan lelang. Akan tetapi semua upaya yang dilakukan Dede masih nihil.
"Sudah disiasati dengan diobral, lelang, tetep gak ada. Sebelum tanggal 1 masih ada yang beli, setelah pembatalan ya nyaris gak ada," imbuh pria yang sudah membuka usaha atribut sepak bola itu sejak tahun 1994 itu.
Ia berharap kompetisi bisa kembali berjalan karena kerugiannya juga dirasakan oleh pengusaha atribut tim lainnya. Selain itu Dede meminta pemerintah harus memperhatikan para pengusaha kecil yang sangat merasakan dampak dari pandemi.
"Harapan saya sebagai rakyat kecil ya pemerintah seharusnya bisa memisah antara penanganan, rakyat gak butuh masker, rakyat butuh makan, perlu usaha, ekonomi jalan," tuntasnya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: Helmi M Permana