REPUBLIKBOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts memiliki cara sendiri untuk mengobati kejenuhannya selama ditundanya kompetisi Liga 1. Ia mengaku menjadi lebih sering menyaksikan pertandingan sepak bola melalui layar televisi.
Menonton pertandingan dari negara di Eropa, dinilai Robert cukup ampuh untuk mengisi waktu luangnya. Yang terbaru, Robert baru saja menyaksikan laga sengit antara Liverpool dan Tottenham pada pagi tadi (17/12/20).
"Banyak yang beralih menonton liga negara lain tentunya itu normal. Saya mengisi kegiatan dengan menonton sepakbola, seperti pagi ini saya menonton laga pukul 1 dan 3 dini hari untuk menyaksikan laga dari televisi, saya menonton salah satu laga paling top saat ini, Liverpool melawan Tottenham," ujar Robert kepada wartawan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Ada banyak hal yang dipetik oleh Robert saat menyaksikan laga di Eropa. Selain bisa melihat taktik setiap tim, Robert juga bisa menikmati laga tanpa harus menganalisa pertandingan.
Terlebih menurutnya, Liga Inggris lebih baik disaksikan sebagai alat hiburan karena setiap tim cukup kompetitif dan bisa saling mengalahkan.
"Dan ketika menyaksikan laga itu, saya bisa melihat dua sudut pandang tergantung apa yang ingin diperhatikan. Saya bisa melihat dari sisi taktikal, jadi saya melihat apa yang kedua tim lakukan, kenapa tim itu bisa menang dan apa kuncinya mereka bisa menang. Tapi bisa juga saya tidak memandang soal taktikal dan saya hanya menonton itu sebagai hiburan. Jadi itu yang saya lakukan, mayoritas menyaksikan Liga Inggris karena saya pikir itu liga paling atraktif yang saya lihat,"
Pelatih asal Belanda itu juga menuturkan, Liga Inggris semakin menarik disaksikan saat tim besar melawan tim semenjana. Bahkan tak jarang tim semenjana bisa mengalahkan tim besar di dalam stadion yang tak berpenghuni.
Tanpa adanya penonton juga terkadang membuat banyak tim bermain gugup. Pelatih berusia 65 tahuh itu menilai, ada atau tidak adanya suporter sangat mempengaruhi permainan bagi setiap tim.
"Banyak tim papan bawah yang bisa mengambil poin dari tim papan atas. Tidak pernah mudah memainkan laga di stadion yang kosong dan banyak protokol yang harus diikuti. Banyak tim yang menang, kalah, menang lalu kalah lagi, tidak ada tim yang luar biasa. Memang ada grup papan atas tapi mereka juga kerap kehilangan poin. Jadi saya rasa itu menarik dan itu kenapa saya mengikutinya," tuntansya. (Raffy Faraz Ramadhan)
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Editor: Helmi M Permana