DPR Dukung Langkah APPI Surati Presiden: Sejumlah Pemain Banting Setir, Jadi Satpam hingga Ojol

DPR Dukung Langkah APPI Surati Presiden: Sejumlah Pemain Banting Setir, Jadi Satpam hingga Ojol Ilustrasi: Pertandingan Liga 1 musim 2019. (Dok. Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Anggota DPR RI, Syaiful Huda mendukung langkah Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) yang mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kompetisi sepak bola di tanah air kembali bergulir.

Syaiful Huda yang menjabat Ketua Komisi X DPR RI mengatakan, dengan bergulirnya kembali kompetisi akan menyelamatkan puluhan ribu pemain sepak bola di Indonesia yang selama ini mencari penghasilan dari bermain si kulit bundar.

Selain itu yang tak kalah penting karena tak ternilai adalah menjadi hiburan bagi masyarakat sehingga bisa menjadi 'imun' untuk rakyat Indonesia yang sebagian besar menggemari sepak bola di tengah masa pandemi.

"Kami mendukung langkah pemain yang mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo agar kompetisi sepak bola bisa digelar kembali. Kami juga mendukung langkah PSSI dan Kemenpora yang terus berusaha menyiapkan pranata agar kompetisi bisa digelar dengan aman terutama dari sisi kesehatan," ujar Syaiful Huda dikutip dari laman Jawa Pos.

Bahkan kata politisi PKB itu, pihaknya mendapatkan informasi, banyak di antara pemain sepak bola harus bekerja menjadi satpam hingga driver ojek online atau ojol untuk memenuhi kebutuhan sehari-sehari.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Ada pemain sepak bola profesional yang akhirnya harus jadi Satpam, menjadi pedagang kaki lima, hingga menjadi ojek online. Situasi ini sungguh memprihatinkan karena mereka juga luput dari bantuan pemerintah karena selama ini dipandang mempunyai penghasilan layak," katanya.

“Kami yakin dari sisi pemain relatif aman dari dampak buruk Covid-19. Selain itu klub juga sudah diberikan panduan bagaimana harus menerapak protokol Kesehatan di lingkungan stadion maupun mess pemain,” katanya.

Huda juga mengaku banyak mendapatkan keluhan dari pemain maupun pengurus klub akibat menggantungnya penyelenggaraan kompetisi. Padahal mayoritas klub sudah melakukan kontrak dengan pemain maupun pelatih untuk persiapan Kompetisi Liga tahun 2021.

“Kami menerima masukan jika klub saat ini telah banyak mengeluarkan biaya untuk kontrak dan gaji pemain serta pelatih. Mereka juga harus membiayai latihan internal persiapan kompetisi 2021. Mereka khawatir pengeluaran itu akan sia-sia jika kompetisi dibatalkan lagi,” katanya.

Huda meminta kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) benar-benar berjuang meyakinkan stakeholder terkait jika kompetisi sepak bola aman digelar. Menurutnya PSSI juga harus menyiapkan skenario jika pemerintah tetap melarang pelaksanaan kompetisi di zona merah, oranye, dan kuning.

“PSSI misalnya bisa mengubah format kompetisi sehingga pelaksanaannya lebih singkat maupun mempusatkan pelaksanaan kompetisi di wilayah zona hijau yang aman. Sehingga satu sisi kompetisi tetap berjalan, di sisi lain meminimalkan potensi terbentuknya klaster baru penularan Covid-19 karena sepak bola,” pungkas Huda.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Taufik | Editor: M Taufik

Piksi

Berita Terkini