Dokumentasi Bobotoh saat mendukung Persib bertanding.
REPUBLIK BOBOTOH - Pandemi Covid 19 membuat seluruh sendi kegiatan menjadi hambar.
Termasuk kompetisi sepak bola di tanah air yang hingga kini belum juga digelar dan berakibat stadion kosong melompong.
Pelatih Persib Robert Alberts merasakan dampak Covid 19 saat menjadi nakhoda tim berjuluk Maung Bandung.
Gegap gempita bobotoh yang hadir di stadion menyaksikan Persib diramal tak akan terjadi.
Sebagai pemain ke dua belas, kehadiran suporter atau bobotoh Persib sangat penting dalam menjaga atmosfer pertandingan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Robert mencontohkan bagaimana musim lalu tim sekelas Liverpool mendadak sulit meraih menang ketika bermain di Anfield.
Robert pernah beberapa kali berada di tengah-tengah suporter Liverpool saat menyaksikan mereka bertanding.
Atmosfer pertandingan Anfield sangat mendukung ketika suporter hadir karena para pemain Liverpool sangat nyaman bertanding dihadapan penonton.
"Mereka merasa nyaman bermain di depan penonton, saya pernah beberapa kali datang ke stadion Liverpool, ketika duduk di antara suporter di sana, mereka sangat memahami sepakbola," beber Robert.
Hasil berbeda ketika Liverpool bermain tanpa penonton, sulit meraih kemenangan di kandang senditi.
"Liverpool saat bermain tanpa suporter, mereka mendapatkan hasil yang buruk, tidak terduga karena mereka merupakan juara bertahan," ungkap Robert.
Namun ada perbedaan yang cukup mencolok antara suporter Indonesia dengan suporter Liverpool dan menurut Robert merupakan budaya yang berbeda.
Suporter di Inggris bukan hanya melihat bagaimana tim menang dan mencetak gol, tapi juga melihat bagaimana tim itu bermain.
"Sementara di Indonesia hanya ingin melihat bagaimana tim menang, cara tim itu bermain sepakbola tidak begitu penting," tanda Robert.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: Teguh Nurtanto
