Kiper Persib, Aqil Savik. (Kris Andieka/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Persib Bandung mendapat undangan spesial dari PSSI dalam pembangunan skuat Tim Nasional Indonesia menghadapi playoff kualifikasi Piala Asia 2021. PSSI melibatkan 5 pemain Persib untuk bergabung dengan Timnas.
Pelatih Persib, Robert Alberts menilai bahwa kelima pemain tersebut, cukup berperan dalam peningkatan kualitas timnya. Namun dengan adanya aturan dari PSSI untuk menunda pemainnya gabung Timnas, dinilai Robert merupakan keputusan terbaik.
"Jangan lupa bahwa jika 5 pemain dipanggil ke tim nasional maka itu akan memberikan dampak yang besar. Jadi itu keputusan yang bagus," ujar Robert kepada wartawan, Senin, 20 September 2021.
Namun Robert memiliki penilaian lain soal pemanggilan kiper muda M Aqil Savik oleh Timnas Indonesia. Dipanggilnya Aqil tidaklah memberikan dampak signifikan terhadap timnya.
Terlebih lagi, menurut Robert, Persib memiliki kedalaman skuat yang baik di sektor penjaga gawang. Sehingga, ia akan melepas Aqil Savik tepat waktu, seperti apa yang diminta oleh PSSI.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Jika kamu melihat empat outfield players kami, semuanya dibutuhkan. Namun untuk Aqil tentunya berbeda karena kami memiliki kiper bagus lainnya di departemen penjaga gawang," tambahnya.
"Jadi kami berniat melepas Aqil ke tim nasional sesuai dengan keinginannya, karena kami punya kedalaman yang bagus di posisi penjaga gawang," tuntasnya.
Aqil selama ini, bukan pilihan pertama di Persib meski kerap dibawa Robert dalam setiap pertandingan. Di tiga laga awal Liga 1 musim ini, Robert memilih Deden Natshir sebagai kiper utama.
Pelatih timnas Shin Tae-young tentunya memiliki pertimbangan tersendiri memanggil Aqil Savik. Sebab skuat timnas Indonesia saat ini, sebagian besar pemainnya diproyeksikan untuk tampil di SEA Games 2021.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik
