Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman. (Ligaindonesiabaru.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Barito Putera menutup seri pertama Liga 1 musim 2021-2022 di posisi kedua paling bawah klasemen sementara atau peringkat ke-17.
Mereka hanya lebih unggul dari Persiraja Banda Aceh yang menempati tempat paling dasar di klasemen.
Pasukan pelatih Djadjang Nurdjaman itu, baru meraih sekali kemenangan serta sekali imbang dan empat kali kalah dengan mengumpulkan 4 poin.
Kondisi ini tentunya menjadi perhatian khusus Djanur dalam menghadapi seri kedua yang akan mulai digelar akhir pekan ini.
Mantan pelatih Persib itu, melihat persoalan yang dihadapi timnya dari belakang hingga ke sektor penyerangan.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Secara statistik gol memasukan dan kemasukan menunjukkan, Barito menjadi terlihat rapuh di belakang dan mandek di depan.
Dari enam laga, Laskar Antasari baru memproduksi 6 gol dan dibobol 10 kali oleh lawan-lawannya.
"Ya yang pasti di sisi penyelesaian akhir, sektor penyerangan kita. Karena begitu banyak menciptakan peluang, tapi tidak satu pun yang terciptakan gol," tutur Djanur dikutip dari Ligaindonesiabaru.com, Selasa 12 Oktober 2021.
"Disamping itu tentunya soal kesabaran dan konsentrasi di belakang juga, karena tidak gol-gol berpengaruh juga ke pemain belakang kami," jelasnya.
"Dari awal tidak bisa memainkan Cassio karena cedera, ya memang jelas Cassio tadinya menjadi andalan kami di lini pertahanan. Tapi sampai saat ini belum bisa tampil, ya memang itu suatu kerugian buat kami," beber mantan pelatih Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
Barito Putera akan memulai perjuangan di seri kedua menghadapi PSS Sleman pada Jumat 15 Oktober 2021.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik
