REPUBLIK BOBOTOH - Saat banyak negara, terutama di Eropa, termasuk Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA) menentang, Indonesia mendukung wacana menggelar Piala Dunia dua tahunan.
Rencana yang 'diotaki' Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino dan Kepala Pengembangan Sepak Bola Global FIFA, Arsene Wenger itu, sudah sejak lama ditentang oleh sejumlah negara, terutama di kawasan Eropa.
Tapi tidak sedikit juga yang mendukungnya, termasuk sikap Indonesia, dalam hal ini PSSI yang mendukung wacana menggelar Piala Dunia dua tahunan.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PSSI, Maaike Ira Puspita, memastikan otoritas sepak bola Indonesia mendukung FIFA menggelar Piala Dunia setiap 2 tahun sekali.
"Kami menyatakan kesetujuan soal rencana FIFA menggulirkan Piala Dunia dua tahun sekali," kata Maaike Ira Puspita dikutip dari Skor.id, Kamis 28 Oktober 2021.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
"Karena memang Indonesia ini adalah negara yang memiliki masyarakat yang fanatik terhadap sepak bola," ia menambahkan.
Dengan menggelar Piala Dunia setiap 2 tahun sekali, menurut Maaike, memberikan peluang yang lebih terbuka kepada negara-negara yang selama ini, jarang bahkan tidak pernah berpartisipasi di putaran final Piala Dunia.
Secara historis, Indonesia tercatat sebagai negara Asia pertama yang berkiprah di Piala Dunia, tepatnya pada Piala Dunia 1938 di Prancis, dengan mengusung nama Hindia Belanda.
"Selain itu pula, PSSI juga memiliki tugas untuk melahirkan pemain-pemain. Nah, targetnya kan sudah ada, ini tentu menjadi motivasi tersendiri untuk kami," kata Maaike.
Maaike menjelaskan, sampai saat ini, wacana tersebut masih terus dikaji oleh FIFA dan memerlukan lebih banyak lobi, terutama untuk meyakinkan negara-negara di Eropa yang memiliki kompetisi sangat padat, baik federasi sepak bolanya maupun badan liga-liga Eropa.
FIFA rencananya akan melakukan roadshow dan mempresentasikan rencananya menggelar Piala Dunia setiap 2 tahun sekali ke sejumlah negara.
"Namun, FIFA sendiri sampai saat ini masih terus mengerjakan kajian soal rencana tersebut (menggulirkan Piala Dunia dua tahun sekali)," kata Maaike.
"Jadi, ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Karena FIFA harus betul-betul mengerjakan evaluasi, mulai dari pimpinan organisasi hingga pelaku sepak bolanya."
Selain menggelar Piala Dunia setiap 2 tahun sekali, FIFA juga akan menambah jumlah slot negara yang lolos ke putaran final Piala Dunia.
Penambahan jumlah negara yang lolos ke putaran final Piala Dunia, sebenarnya sudah akan diberlakukan mulai Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.
Sebanyak 48 negara akan terlibat di putaran final Piala Dunia 2026 atau bertambah 16 negara dari jumlah total peserta sebelumnya yakni 32 tim nasional.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Taufik | Editor: M Taufik