Ilustrasi Bonek atau suporter Persebaya. (pssi.org)
REPUBLIK BOBOTOH - Jika tak ada kendala dan sesuai rencana, penggemar sepak bola di Indonesia, dalam waktu dekat bisa kembali menyaksikan langsung pertandingan kompetisi sepak bola di stadion.
Rencananya penonton akan kembali diizinkan masuk stadion mulai seri ketiga Liga 1 yang hingga sekarang belum ditentukan akan digelar di mana.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah mengatur segala teknis pelaksanaan pertandingan Liga 1 dengan kehadiran penonton langsung di stadion.
Selain soal jumlahnya yang dibatasi, juga telah diatur harga tiket pertandingan, dari yang termurah Rp250 ribu hingga termahal Rp1,5 juta.
Dari harga tiket itu, penonton akan mendapatkan peralatan prokes kesehatan seperti masker, hand sanitizer, kemudian tes antigen, food and beverage, dan lain-lain.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Muncul pertanyaan, masuk ke mana uang hasil penjualan tiket pertandingan, klub atau penyelenggara kompetisi, dalam hal ini PT LIB?
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita mengatakan, uang hasil penjualan tiket pertandingan masuk ke kantong PT LIB.
Alasannya, karena PT LIB berperan sebagai panitia penyelenggara (panpel) pertandingan karena kompetisi dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19,
Selain menyiapkan pelaksaan pertandingan, PT LIB juga bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan akomodasi klub-klub yang bertanding, seperti hotel dan transportasi.
Begitu pun dengan biaya tes swab antigen ataupun PCR sesuai standar pelaksanaan pertandingan di tengah pandemi, PT LIB menanggungnya.
"Kalau untuk Liga 1, panpel pertandingannya kan PT LIB jadi untuk PT LIB (uang hasil penjualan tiket)," ucap Akhmad Hadian Lukita dikutip dari Bolasport.com, Kamis 28 Oktober 2021.
Seri ketiga Liga 1 2021-2022, awalnya akan dilaksanakan di Jawa Timur. Namun belakangan PT LIB mempertimbangkan untuk tetap menggelarnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta atau Bali.
Klub-klub Jawa Timur yang merupakan provinsi dengan jumlah wakil terbanyak di Liga 1 dengan tingkat risiko gesekan antarsuporter yang dinilai PT LIB tinggi, jadi salah satu pertimbangan.
Sebelumnya pemerintah telah memberikan lampu hijau kepada PSSI, melalui operator kompetisi, PT LIB kembali menggelar kompetisi dengan kehadiran penonton.
Ini baru berlaku untuk kompetisi Liga 1, sementara untuk Liga 2 2021 belum.**
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Adam Husein | Editor: M Taufik
