Mantan Pemain PSMS Akui Main Di Persib Menjadi Momen Paling Berkesan dalam Karirnya

Mantan Pemain PSMS Akui Main Di Persib Menjadi Momen Paling Berkesan dalam Karirnya Logo Persib. (Adam Husein/Republik Bobotoh)

REPUBLIK BOBOTOH - Sepuluh tahun berkecimpung di dunia sepak bola profesional, Moch Al Amin Syukur Fisabillah atau yang akan disapa Sabil mengaku bahwa memperkuat Persib Bandung adalah momen yang paling berkesan dalam hidupnya.

Sabil resmi memperkuat Persib pada tahun 2018 setelah direkrut dari Persibat Batang. Ia kemudian hijrah pada tahun 2019 dan bermain bersama Badak Lampung FC.

"Di Bandung itu, istilahnya Bandung tim besar, suporternya tahu sendiri kaya gimana, Bandung kotanya enak, disana paling enak," ungkap Sabil kepada Tiento Indonesia.

Baca Juga: Crazy Rich Bandung Doni Salmanan Dipolisikan Terkait Kasus Binomo

Sebelum memperkuat tiga Persibat, Persib, dan Badak Lampung FC, Sabil mengatakan bahwa karir sepak bola profesionalnya dimulai dengan memperkuat PKT Bontang.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


"Lalu ke Jepara, ada Persibat, PSIM, Persib, Badak Lampung, Persik, sempat ke PSMS Medang juga di Liga 2," katanya.

Sebelum meniti karir di dunia sepak bola, Sabil sempat menekuni olahraga Voli.

Ia mulai merasakan enaknya bermain bola waktu duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"Dulu minatnya masih voli waktu kecil, dari situ, kaya ada pertandingan voli sama sepak bola, di sepak bola kekurangan orang nih, saya masuk situ, ternyata main bola enak," ungkap Sabil tertawa.

Baca Juga: Hirup Udara Bebas, Angelina Sondakh Minta Maaf kepada Masyarakat Indonesia

Baca Juga: Bek Everton Berang dan Sumpahi Kapten Timnas Rusia yang Bungkam soal Perang

Sempat merasakan titik jenuh saat masih junior, Sabil kini sudah menikmati profesinya sebagai pemain sepak bola profesional.

"Tititk jenuh pasti ada, pas masih junior. Kalau sekarang sudah enak. Sempat dirindukan, sempat ga ada (sepak bola), satu tahun lebih. 500 hari tanpa sepak bola (gara-gara pandemi, red)," pungkas Sabil.**

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Helmi MP | Editor: Helmi M Permana

Piksi

Berita Terkini