REPUBLIK BOBOTOH - Persebaya Surabaya dihantam gelombang eksodus pemain-pemain andalannya.
Sebut saja Taisei Marukawa, Bruno Moreira, Arsenio Valpoort, Alie Sesay, Johan Yoga Utama, David Ariyanto, Ricky Kambuaya, hingga kapten musim lalu Rachmat Irianto.
Bahakan sembilan pemain lainnya ikut-ikutan balik kanan tak sampai sepekan paska Liga 1 musim 2021-2022 usai.
“Ada yang alasan keluarga. Kalau masalah finansial, memang angka pemain ini, untuk tahun ini gila-gilaan. Bisa sampai empat kali lipat, lima kali lipat, dari sebelumnya. Rata-rata (nilai kontrak) pemainnya sudah gila,” ungkap manajer Persebaya, Yahya Alkatiri dikutip dari bola.com.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Baca Juga: Robert Alberts Sambangi Markas Ajax Amsterdam, Bobotoh Sampaikan Permintaan
Hal tersebut tak lepas dari kontrak jangka pendek yang mengikat pemain jangkar tim berjuluk Bajul Ijo itu.
Belum lagi tawaran klub pesaing Persebaya sangat menggiurkan melihat skil dan kemampuan pemain Persebaya.
Persebaya angkat tangan terkait permintaan kenaikan nilai kontrak tinggi pemain.
Sempat muncul pula usulan salary cap atau pembatasan maksimal klub bisa membayar gaji pemain agar nilai kontrak pemain bisa terkontrol.
“Sempat di media sosial ramai, bagaimana kalau ada batasan salary cap. Kalau ngomong di sini, percuma ngomong salary cap, kan masih bisa di bawah tangan. Ini kami tinggal mengikuti gila, atau berpikir rasional,” ungkap Yahya Alkatiri.
Persebaya harus pasrah dengan kondisi kini dimana keberadaan pemilik klub dengan dana yang besar itu merupakan fenomena yang sudah muncul sejak lama.
Angka fantastis nilai kontrak pemain mencapai miliaran membuat pemain rela hengkang dari klub asalnya karena tawaran menggiurkan.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Teguh Noer | Editor: Teguh Nurtanto