Super Chess Series III: Ratusan Pecatur Siap Adu Strategi Memperebutkan Hadiah Total Rp150 Juta

Super Chess Series III: Ratusan Pecatur Siap Adu Strategi Memperebutkan Hadiah Total Rp150 Juta Super Chess Series III. (Ist)

RBCOM - Ratusan pecatur dari berbagai daerah dan latar belakang bersiap unjuk kemampuan dalam ajang Super Chess Series III National Tournament yang akan digelar pada 19–20 Juli 2025 di PISET Square Lantai 1, Jalan Pelajar Pejuang 45 No. 119, Kota Bandung.

Turnamen ini merupakan hasil kolaborasi antara Superchallenge dan pengurus inti Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Jawa Barat.

Menggunakan format pertandingan sistem Swiss dengan kontrol waktu 10 menit + 5 detik per langkah, kompetisi terbuka untuk empat kategori peserta: Open Class, 18+ Class, Veteran Class, serta College Group Class.

Total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp150 juta, menjadikannya salah satu turnamen catur nasional paling bergengsi tahun ini.

Ketua Panitia Pelaksana Super Chess Series III, H. Soleh Subari, mengatakan bahwa turnamen ini merupakan penyelenggaraan ketiga sejak pertama kali digelar pada 2023.


Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)


Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan berkelanjutan dari Superchallenge yang memungkinkan turnamen ini terus hadir dan berkembang dari tahun ke tahun.

“Alhamdulillah, Super Chess bisa kembali hadir. Tahun ini istimewa karena selain kategori Open, 18+, dan Veteran yang pesertanya sekitar 400 orang, kami juga menghadirkan kategori baru, yaitu beregu antar kampus. Ada 24 regu dari berbagai perguruan tinggi yang ikut serta. Saya sebagai ketua panitia merasa bangga atas antusiasme peserta yang meningkat dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya, Jumat (18/7/2025).

H. Soleh menegaskan, Super Chess Series III bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang pembinaan yang membuka kesempatan luas bagi para pecatur muda, baik dari komunitas maupun lingkungan akademik.

Dengan penyelenggaraan yang profesional dan skala peserta yang semakin luas, turnamen ini berkontribusi nyata terhadap regenerasi atlet catur Indonesia.

"Super Chess Series III bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga ruang pembinaan yang mendorong regenerasi pecatur muda Indonesia dari berbagai kalangan," tegas H. Soleh.

Koordinator Wasit, Syamsul Maarif, S.H., W.N., menyebut turnamen kali ini melibatkan dua wasit bergelar internasional serta 20 wasit nasional. Ia menjelaskan bahwa dibanding seri sebelumnya, jumlah peserta mengalami peningkatan cukup signifikan.

“Kalau tahun lalu hadiah totalnya Rp100 juta, sekarang naik menjadi Rp150 juta. Dari sisi peserta juga meningkat, total 520 orang. Kategori Open diikuti sekitar 280-an orang, Veteran 70 orang, U18 sebanyak 54 orang, dan kategori Beregu Mahasiswa melibatkan 120 mahasiswa,” jelas Syamsul.

Adapun sistem pertandingan disesuaikan dengan karakter tiap kategori. Kategori Open akan memainkan sembilan babak, sementara kategori Veteran, 18+, dan Beregu Mahasiswa masing-masing tujuh babak.

Sementara, Dicky Irfan Firmansyah, Sekretaris Panitia Super Chess Series III sekaligus Sekretaris Umum Percasi Jawa Barat, menjelaskan bahwa kehadiran kategori beregu antar kampus membawa semangat berbeda ke dalam turnamen tahun ini.

Ia menilai atmosfer pertandingan semakin menarik karena para peserta mewakili almamaternya.

“Beregu antar kampus punya nuansa yang beda. Mereka bertanding bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga membawa nama kampus. Itu bikin pertandingan lebih hidup dan terasa greget-nya,” ucap Dicky.

Ia menyebut, lebih dari separuh perguruan tinggi yang masuk 10 besar kampus terbaik nasional turut berpartisipasi, di antaranya Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran (Unpad), hingga BINUS.

“Beberapa kampus bahkan mendaftarkan lebih dari satu tim. Kami dorong keterlibatan kampus-kampus besar dan ternyata sambutannya luar biasa,” lanjutnya.

Namun, ia juga mengakui ada tantangan tersendiri karena turnamen berlangsung saat masa libur panjang akademik.

Banyak mahasiswa yang sedang pulang ke kampung halaman, menjalani program magang (PKL), atau terlibat dalam kegiatan penerimaan mahasiswa baru, sehingga penyusunan tim tidak semudah biasanya.

“Biasanya event kampus itu digelar di dalam lingkungan kampus. Sekarang kita coba di luar kampus, dan ternyata responsnya tetap besar. Ini menunjukkan bahwa gairah terhadap olahraga catur di kalangan mahasiswa masih sangat tinggi,” kata Dicky.***

Follow Berita Republik Bobotoh di Google News

Penulis: Tim Republik Bobotoh | Editor: Daddy

Piksi

Berita Terkini