REPUBLIK BOBOTOH - Usulan memindahkan venue pertandingan Liga 1 dari Bali dianggap Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) ibarat buah simalakama.

Umuh menilai, memindahkan lokasi pertandingan seperti diusulkan sejumlah pihak, bukan solusi tepat.

Sebab, kata Umuh, memindahkan venue pertandingan keluar Bali malah berpotensi menimbulkan masalah baru yang lebih besar terhadap daerah yang nantinya dipilih.

Ia memberikan contoh, pemindahan venue memang salah satu solusi masuk akal karena meninggalkan daerah dengan angka penularan Covid-19 tinggi.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Varian Omicron Meningkat, Jabar Tetap Berlakukan PTM 100 Persen

BACA JUGA: 31 dari 33 Warga Jabar yang Terpapar Covid-19 Varian Omicron Sembuh

Namun hal tersebut bisa menjadi petaka bagi masyarakat di daerah yang nantinya jadi lokasi pengganti, misalnya kata Umuh, adalah Yogyakarta.

Sebab pemain yang sudah terpapar virus berpotensi menularkan kepada siapa saja sehingga berdampak pada meningkatnya angka kasus Covid-19.

"Tapi takutnya orang yang sudah bawa virus semua pindah ke Yogyakarta, mereka belum tuntas ini yang bahaya juga terbawa lagi nanti orang Yogyakarta kena bahaya juga. Jadi buah simalakama, pindah bagaimana tidak pindah bagaimana," ujar Umuh kepada awak media pada Kamis, 3 Februari 2022.

Ia menyebutkan, solusi yang disampaikan banyak pihak harus benar-benar bisa meminimalisasi timbulnya masalah baru.

Sehingga Umuh menyerahkan semua keputusan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI karena kedua organisasi besar tersebut akan berupaya mencari jalan terbaik demi keselamatan semua pihak.

"Serahkan saja ke PT LIB ke PSSI untuk mengambil keputusan yang terbaik bagaimana yang paling aman mereka yang lebih tahu dan lebih mengerti," tegas Umuh.

"Saya serahkan saja ke PT LIB kepada PSSI juga. Silahkan ambil yang terbaik, kalau kami ikut saja. Mana yang aman mana yang lebih baik, bukan untuk Persib saja tapi buat semua," tuntasnya.**