Duet striker legendaris Persita Tangerang, Ilham Jayakesuma dan Zaenal Arief. (Tabloid BOLA)
REPUBLIK BOBOTOH - Nama Zaenal Arif tentunya sudah tidak asing lagi di telinga bobotoh. Pemain asal Garut tersebut merupakan mantan pemain Persib, yang juga sukses bersama Timnas Indonesia.
Meski tercatat sebagai salah satu pemain yang pernah memperkuat Persib, nama Zaenal Arif sempat besar di Tangerang.
Ya, Zaenal Arif merupakan mantan pemain Persita dan karirnya sempat moncer bersama klub berjuluk Pendekar Cisadane tersebut.
Baca Juga: Awas Persib! Bintang Persebaya Siap Comeback di Pekan 32 Liga 1
Pada tahun 2000, Zaenal Arif lebih memilih Persita ketimbang Persib untuk melanjutkan karir sepak bolanya.
Rupanya, ada alasan di balik keputusan Zaenal Arif hijrah ke Persita dan meninggalkan Persib.
Dari selentingan kabar yang disampaikan salah seorang pentolan bobotoh, Rudi Boseng, Zaenal Arif rupanya tidak masuk dalam skema pelatih Persib saat itu yakni Indra Tohir.
Zaenal Arif pun rupanya tidak membantah kabar tersebut hingga akhirnya memutuskan untuk berkarir di luar Bandung.
"Ketemunya sama Bendol (Benny Dollo) yang senang pemain muda dan sering mengorbitkan," kata Zaenal Arif menjelaskan soal keputusannya memilik Persita dalam acara PIRIWIT BIRU yang tayang di channel Youtube REPUBLIKBOBOTOH.COM belum lama ini.
"Jadi begini, secara pribadi dengan Pak Tohir saya hormat banget, saya sangat hormat, tapi secara chemistry di lapangan, karakter saya tidak masuk dalam skema abah (Indra Tohir)," papar Zaenal Arif.
"Kan banyak juga kan, kadang pemain bagus, gabung sama pelatih ini, tapi tidak masuk dalam skema yang diharapkan, tapi tetap si pelatih respek pada pemain, akhirnya dipinjamkan. Kalau dulu mah susah dipinjamkan," imbuhnya.
Karena tidak masuk dalam skema Indra Tohir, pria yang akrab disapa Abo tersebut akhirnya harus membuat keputusan antara Persib atau berkarir di luar.
"Jadi dulu itu gimana caranya, saya masih muda, kalau saya bertahan di Persib, bisa naik, bila juga hilang," tuturnya.
Baca Juga: Syarat yang Dibutuhkan Persib untuk Jadi Juara Liga 1
Keputusan Zaenal Arif memilih hijrah ke Persita kemudian diungkapkan kepada pentolan bobotoh saat itu (Alm) Ayi Beutik dan Yana Umar. Kepada keduanya Abo izin untuk meninggalkan Persib demi menyelamatkan karir sepak bolanya.
"Saya kalau sudah bagus, saya pasti ke Persib lagi. Makanya setiap tahun teh ada aja yang nawarin, 'Hayu ke Persib lagi, 5-6 yang nawarin teh," kata Zaenal Arif.
Lama bermain untuk Persita hingga bisa mencicipi jersey Timnas Indonesia, Zaenal Arif pun memutuskan untuk kembali ke Persib ketika karirnya bersama Pendekar Cisadane tengah moncer.
Tahun 2006 Zaenal Arif pulang ke Bandung dan resmi menjadi bagian dari Persib Bandung atas bantuan ketua umum Persib saat itu, yang juga Wali Kota Bandung, Dada Rosada.
"Jadi gini, tahun 2005 itu masa transisi Persita kurang motivasi untuk bersaing di papan atas dan pemain-pemain kuncinya seperti Ilham Jaya Kesuma main di Malaysia, Firman utina ke Arema, aduh saya sama siapa disini?, (Persita) datang pemain baru dan kepengurusan juga baru," cerita Zaenal Arif soal proses kembalinya ke Persib.
Zaenal Arif pun kemudian dipertemukan dengan Enjang Rohiman yang saat itu resmi didatangkan Persib. Belum lagi telepon dari Salim Alaydrus yang juga dipinang Persib saat itu.
"Bo, urang ka Persib, hayu, urang geus di telpon. Abo erek?," kata Zaenal Arif menirukan apa yang di sampaikan Salim Alaydrus di balik telepon.
Kepada Salim, Zaenal Arif tak menampik bahwa dirinya sangat ingin kembali ke Persib dan tengah menantikan momen tersebut.
Hingga akhirnya, Abo memberanikan diri mengirim pesan singkat kepada Dada Rosada terkait keinginannya kembali ke Persib.
"Tiga kali disodorin kontrak sama Persita, gak ditanda tangan sama saya. Engke deui we. Memberanikan diri SMS ke ketua umum Pak Dada Rosada, Sehari ga dibalas, wah jigana bedo deui ka Persib," kenang Zaenal Arif.
Baca Juga: LIGA 1: Ini Sederet Keuntungan Bali United dalam Persaingan Juara dengan Persib
Namun rupanya, prediksi Zaenal Arif salah. Dua hari kemudian, sebuah nomor tidak dikenal menghubunginya, tanpa mengatakan sosok di balik telepon tersebut.
"Nelpon lah, dua hari kemudian, nomor tidak dikenal. "Arif teh orang mana? Garut, Pak. Tangerang di mana? Banten. Orang Garut kudu ngabela mana? Jawa Barat pak. Sok atuh ka Persib, ditungguan ku saya besok," tutur Zaenal Arif menirukan percakapannya di telpon.
"Dia (yang telpon) gak ngasih tahu (kalau) beliau Pak Dada. Padalah saya nanya di awal, 'saha ieu?' tapi kalem we beliau mah," ungkapnya tertawa.
Zaenal Arif pun kemudian datang ke Bandung untuk menuju pendopo. Di sana, Arif bertemu Dada Rosada dan akhirnya resmi kembali memperkuat Persib.
"Sok ditungguan, di Pendopo jam 11, (kalau di pendopo) berarti Wali kota. Da betul we jam 11. 'Sok diterima kalau mau pulang ke Persib'," tutup Zaenal Arif menceritakan obrolannya dengan Dada Rosada.**