REPUBLIK BOBOTOH - Menyongsong Liga 1 musim depan, Persib Bandung belum banyak melakukan perombakan susunan tim.

Sampai saat ini memang sudah ada enam pemain yang secara resmi sudah dilepas Persib karena habis masa kontrak dan lainnya.

Mereka dalah Esteban Vizcarra, Indra Mustafa, Gian Zola, Supardi, Mario Jardel, dan Bruno Cantanhede.

Sementara tim kebanggaan bobotoh ini kedatangan dua pemain Persebaya Surabaya, Rachmat Irianto dan Ricky Kambuaya.

Baca Juga: Ini Yang Membuat Mohammed Rashid Belum Tentu Perkuat Persib Musim Depan

Pelatih Persib Robert Albert yang tetap menangani tim berjuluk Maung Bandung hingga tahun 2025 mengaku tak mau mengubah tim besar-besaran.

Robert nampaknya menganut istilah 'don't change a winning team' yang biasanya berlaku untuk sebuah tim yang sudah menemukan skema dan susunan pemain yang pas

Skema dan susunan pemain itu biasanya membawa tim meraih kesuksesan atau kemenangan.

Persib sendiri sukses mengukir rekor baru kendati belum bisa mencapai gelar juara, pencapain runner up dan 69 poin akhir adalah rekor baru bagi Persib.

Baca Juga: Legenda Persipura: Terima Kenyataan, Tidak Perlu Lagi Bicara Soal Laga Persib dan Barito

Namun, Robert menuturkan bahwa belum tentu akan terjadi perombakan besar pada musim ini.

Robert mau skuad Maung Bandung tidak banyak berbeda dari musim lalu. Malah Robert ingin mempertahankan sebagian besar pemain yang sudah ada, untuk kembali bersama Persib.

“Targetnya adalah bisa mempertahankan sebanyak mungkin pemain yang ada," kata Robert dilansir dari laman resmi klub.

Tak berharap merombak Persib, Robert hanya bisa berpikir realistis dan memberikan rekomendasi.

Mengenai keputusan ada di pemain sendiri dan manajemen, maka pelatih asal Belanda tersebut tak dapat memprediksi berapa persen pemain yang tetap bertahan bersama Persib.

“Akan bergantung kepada klub dan pemain untuk menyetujui sebuah kontrak. Saya tidak bisa memprediksi apakah pemain akan sepakat atau tidak terhadap kontrak itu. Ini sepenuhnya menjadi hak dari pemain itu sendiri untuk bernegosiasi,” pungkasnya.**