REPUBLIK BOBOTOH - Praktik rekayasa atau pengaturan pertandingan masih menjadi hantu yang mengancam perkembangan sepak bola Indonesia.

Match fixing terbukti memang ada dan terjadi di sepak bola Indonesia, meski kebanyakan yang terungkap ada di level kompetisi bawah.

Seperti kasus match fixing yang melibatkan pemain Perserang Serang di Liga 2 musim lalu yang kasusnya sudah ditangani jajaran Polda Metro Jaya.

Perang melawan segala bentuk match fixing jadi salah satu tugas besar PSSI dan banyak pihak mengharapkan federasi bisa bertindak lebih untuk memberantasnya.

Baca Juga : Drawing Sudah, tapi Nama Turnamen Pramusim Belum Ditentukan, Begini Kata Ketum PSSI

"Kita sudah sepakat semuanya berkaitan dengan mafia. Kita dorong semuanya ke proses hukum apa yang terjadi baik saat Liga 2 PS Serang (Perserang) sudah ditangani Polda Metro Jaya maupun dugaan match fixing di Liga 3 di Jatim," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan di sela Kongres Biasa PSSI di Trans Luxury Hotel Bandung, Senin 30 Mei 2022.

Salah satu langkah PSSI mencegah terjadinya praktik match fixing di sepak bola Indonesia adalah meningkatkan pengawasan kepada wasit seperti melakukan tracking, termasuk riwayat komunikasi via telepon para pengadil lapangan hijau.

Mochamad Iriawan juga mengajak semua pihak, termasuk media untuk bersama-sama ikut membantu upaya memberantas praktik match fixing.

"Mereka sudah proses hukum kita sudah tahu pelakunya. Yang disayangkan pelaku tersebut dipakai oleh satu media sebagai narasumber, kami imbau agar cermat lagi apabila memakai narsum dan kita diberi tahu sehingga kita bisa mereferensikan siapa yang bisa jadi narasumber," jelasnya.

Baca Juga : Update Transfer Pemain Liga 1: Klub Anyar Boaz Saloosa, Persebaya Kenalkan Pengganti Bruno Moreira

"Mafia bola sudah jadi perhatian kita bersama, siapa yang tahu permainan yang melibatkan mafia bola kasih tahu kita dan kita terus monitor, termasuk pendampingan wasit itu salah satu antisipasi wasit dikawal diikuti telepon kita tracking dan sebagainya."

"Ada indikasi dan bisa dibuktikan untuk disiplinnya saya akan lakukan dengan football family dan pidananya kami serahkan ke kepolisian, karena sudah ada kerja sama untuk memberantas mafia bola selain perizinan dan pengamanan," tegasnya.

PSSI berencana menggulirkan kembali kompetisi sepak bola profesional, dimulai dengan Liga 1 yang rencananya dijadwalkan akan digelar pada 27 Juli 2022 mendatang.

Sebelum menggelar kompetisi resmi, bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB), PSSI akan menggulirkan turnamen pramusim yang diikuti 18 klub Liga 1 mulai 11 Juni 2022 mendatang.**