Pelatih Persib Robert Alberts (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts sangat menyayangkan insiden maut di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung pada Jumat, 17 Juni 2022. Kejadian tersebut tentu menjadi kabar duka yang mendalam dan sangat dirasakan oleh seluruh pecinta sepak bola Tanah Air.
Robert Alberts mengatakan insiden tersebut diharapkan dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang semestinya bertanggung jawab. Menurutnya, saat ini terlalu banyak pihak yang saling menuding sosok biang keladi insiden maut tersebut.
"Dari apa yang saya lihat, semua orang mulai saling menyalahkan. Saya melihatnya seperti itu dan sudahlah, saya harap orang-orang mulai menunjuk ke arah yang tepat, menunjuk kepada pihak yang seharusnya bertanggung jawab," ujar Robert kepada awak media pada Minggu, 19 Juni 2022.
Baca Juga : Begini Hitung-hitungan Peluang Persib Lolos ke Perempat Final Piala Presiden 2022
Sebenarnya Robert Alberts tak ingin berbicara banyak soal hal ini. Apalagi ia merasa ada pihak yang lebih kompeten untuk merespon hal tersebut.
Namun pada akhirnya ia tetap harus berbicara karena insiden tersebut akan berdampak sistemik yang nantinya menimpa Persib. Sehingga ia harus mengantisipasi beberapa kemungkinan yang akan didapat timnya.
"Saya bukan orang yang berhak bicara mengenai ini dan seharusnya menjadi milik orang dengan wewenang tertinggi. Karena kami fokus terhadap apa yang harus dilakukan di lapangan. Tetapi pada akhirnya tim tentu akan terlibat karena pertandingan bisa saja digelar tanpa penonton, ada kemungkinan mengubah venue. Jadi tim juga dari menderita karena insiden yang seperti ini," tambahnya.
Ia menambahkan bukan seharusnya insiden maut tersebut terjadi di area stadion. Pasalnya, sepakbola harus dinikmati secara baik karena menyuguhkan hiburan di dalamnya.
Baca Juga : Bhayangkara FC Punya Penembak Jitu, Ini Instruksi Robert kepada Pemain Persib
"Sangat sedih, ini kabar yang sangat menyedihkan. Sepakbola itu seharusnya untuk dinikmati dan seharusnya tidak ada korban jiwa di sepakbola. Cerita yang sungguh menyedihkan," tutup Robert Alberts.**