REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib, Robert Alberts menyayangkan kinerja anak asuhnya yang tampil kurang menggigit di laga perempat final Piala Presiden 2022 kontra PSS Sleman.

Persib tersingkir dari Piala Presiden 2022 setelah kalah lewat adu penalti dari Super Elang Jawa dengan skor 3-5 (1-1, 2-4 adu penalti) di Stadion si Jalak Harupat, Jumat malam 1 Juli 2022.

Menurut Robert banyak kekurangan yang dipraktikan timnya sehingga harus menelan kekalahan di laga ini.

Robert Alberts menjelaskan, permainan Persib jauh dari kata memuaskan. Terutama di babak pertama, di mana Persib tak menciptakan peluang berarti, meski sudah melakukan berbagai cara, termasuk melakukan serangan dari sektor sayap.

Baca Juga : Komentar Pelatih PSS setelah Singkirkan Persib dari Piala Presiden 2022

"Perjalanan kami di Piala Presiden terhenti malam ini. Babak pertama permainan tidak terlalu menarik dari kedua tim dan kami tidak membuat peluang. Kami tidak bisa melakukan penetrasi dari flank (sayap) dan tidak membuat situasi yang berbahaya di kotak penalti," kata Robert setelah pertandingan, Jumat 1 Juli 2022.

Masuk di babak kedua, kelengahan Persib harus dibayar mahal oleh gol dari Boaz Salossa. Hal itu membuat Persib harus berbenah dan sesegera mungkin mengubah permainan, demi mencetak gol.

Akhirnya gol Persib tercipta melalui tendangan penalti Marc Klok, di saat itu juga Persib unggul jumlah pemain setelah bek PSS, Syaiful Ramadhan diganjar kartu merah karena mendapat kartu kuning kedua.

Sayangnya di sisa menit pertandingan, timnya tak mampu mengubah papan skor dan harus melanjutkan perjuangan di babak adu penalti.

Baca Juga : Reaksi Bobotoh setelah Persib Kalah dari PSS, Arsan Makarin Jadi Sorotan

"Di babak kedua mereka bisa mencetak gol melalui proses yang sederhana dan gol itu seharusnya tidak terjadi. Ketika mereka unggul kami mencoba untuk balik menekan hingga membuat skor menjadi 1-1 lalu sempat unggul jumlah pemain pada lima menit terakhir tapi gagal memanfaatkan itu," ungkap Robert.

Sayangnya di babak adu penalti, Persib takluk karena Erwin Ramdani dan Achmad Jufriyanto gagal mengeksekusi penalti.

Robert berharap kegagalan ini dapat dijadikan pelajaran untuk timnya dalam mempersiapkan diri jelang kompetisi sebenarnya

"Di adu penalti semuanya bisa terjadi, kiper melakukan penyelamatan dan memberi tekanan untuk pemain kami. Kami seharusnya bisa melakukan tugas lebih baik di 90 menit dan menyelesaikan laga di waktu normal. Kini saatnya untuk bersiap untuk liga," tuntasnya.**