Para pemain Persib lesu usai ditaklukkan Madura United di Stadion GBLA, Bandung, Sabtu 30 Juli 2022. (Kris Andieka/REPUBLIKBOBOTOH.COM)
REPUBLIK BOBOTOH - Pemandangan tak biasa terlihat di papan klasemen usai seluruh pertandingan di pekan kedua Liga 1 tuntas digelar.
Persib yang takluk dari Madura United di hadapan pendukungnya sendiri harus puas menempati posisi 16 klasemen sementara atau berada di zona degradasi musim ini.
Sejatinya, Persib selalu berada di papan atas dalam beberapa tahun ke belakang. Bahkan banyak pihak tak menduga tim Maung Bandung harus menelan hasil minor di dua pertandingan awal dan hanya mengemas 1 poin.
Baca Juga : Permainan Persib Dinilai Jauh dari Kata Solid dan Kompak Meski Punya Skuad Mewah
Terkait terperosoknya Persib di papan bawah, Robert Alberts tetap santai menanggapi posisi timnya tersebut. Pasalnya kekuatan setiap tim tak bisa diukur melalui dua pertandingan saja.
"Untuk itu, papan klasemen belum bisa disimpulkan jika baru dua laga yang dimainkan. Klasemen liga baru dihitung saat sudah memainkan 5-6 pertandingan," ujar pria asal Belanda itu pada Selasa, 2 Agustus 2022.
Ia menjelaskan timnya masih memiliki peluang untuk menerobos ke papan atas klasemen sementara. Namun kehilangan 5 poin di laga awal, tentu menjadi perhatian penting terhadap timnya.
"Sekarang satu sama lain jaraknya masih tipis. Tapi tentu tidak bagus bagi kami karena kehilangan lima poin, kami kehilangan lima poin dari dua pertandingan awal," tambahnya.
Terlebih lagi hal ini tentu berbanding terbalik dengan pencapaian timnya di musim lalu. Pasalnya Maung Bandung merupakan salah satu tim dengan pertahanan terbaik di musim lalu.
"Kami di musim lalu adalah tim dengan catatan pertahanan terbaik di liga dan sekarang kami dari dua pertandingan kebobolan lima kali. Dan itu yang kami perhatikan," imbuhnya.
Baca Juga : Dua Pemain Persib Diragukan Tampil Saat hadapi Borneo FC, Termasuk Ricky Kambuaya
Ia juga akan mengevaluasi kinerja para pemain atas banyaknya gol yang bersarang di gawang Persib.
"Kenapa kami bisa kebobolan begitu banyak dan itu kami analisa. Kami juga menganalisa performa individual dari pemain," tutup Robert Alberts.**