REPUBLIK BOBOTOH - Kegiatan Sampuransun Persib kembali digelar pada Jumat, 9 September 2022 di 1933 Dapur & Kopi di Jalan Sulanjana, Kota Bandung. Kali ini kegiatan yang melibatkan Persib dengan suporter itu membahas Fan Token SOCIOS dan Manfaatnya.

Ada berbagai manfaat yang didapat dari kepemilikan fan token yang rencananya akan FTO (Fan Token Offering) pada tanggal 27 September 2022 mendatang. Bobotoh yang telah memiliki fan token Persib tersebut, nantinya akan mendapatkan berbagai macam hak istimewa sehingga akan ada pengalaman baru di dalam memberikan dukungan terhadap Pangeran Biru.

Karim Virani, Partnership Director SOCIOS.com, menyebut kerja sama antara pihaknya dengan Persib adalah sebuah kebanggaan. SOCIOS memahami sepenuhnya menjadi seorang suporter dari sebuah klub besar. Skuad Pangeran Biru sendiri adalah klub pertama di Indonesia yang menjalin kerja sama dengan platforms fans engagement yang berbasis teknologi blockchain.

Baca Juga : Kata Luis Milla setelah Arema Lakukan Pergantian Pelatih

"Sebuah kehormatan bagi kami untuk terlibat di dalam kesempatan ini. Kami juga hidup sebagai fans dan karena itu kami ingin seluruh suporter bisa lebih dekat dan terlibat di dalam klub yang mereka banggakan," katanya.

Lebih lanjut, James Newmann, Director of Corporate Affairs SOCIOS.com menyampaikan melalui sambungan jarak jauh, bahwa untuk bisa mendekatkan diri antara suporter atau bobotoh dengan Persib bisa dilakukan melalui fan token. Tidak hanya kepada klub, fan token juga bisa menjadi alat untuk mempererat hubungan antar bobotoh.

"Di sini, kami ingin memperkenalkan fan token Persib yang merupakan aset digital untuk memberi akses kepada suporter sehingga bisa berinteraksi dengan klub kebanggaannya, juga menjadi wadah interaksi antar suporter," kata Newmann yang saat ini tinggal di London, Inggris.

Sementara itu Putra Kartono, Business Intelligence Persib, menjelaskan, kerjasama antara Persib dan SOCIOS berangkat dari adanya keinginan untuk mempererat hubungan antara klub dengan bobotoh, salah satunya di dalam pengambilan keputusan yang bersifat pelayanan.

Dalam hal ini meliputi beberapa keputusan seperti pemilihan desain jersey, pemilihan lagu resmi hingga dekorasi ulang desain bangku pemain cadangan di sisi lapangan.

"Kata kuncinya ada tiga; pertama suporter bisa berinteraksi secara langsung kepada klub dengan cara yang berbeda, lalu interaksi itu akan memberikan dampak dalam mempengaruhi arah klub, dan terakhir, bobotoh yang memiliki fan token berpotensi mendapat berbagai macam reward," kata Putra setelah acara.

Dari sudut pandang ahli, Iqbal Lazuardi, Pemimpin Redaksi PortalKripto.com, yang juga turut hadir sebagai narasumber mengatakan, teknologi blockchain masih terbilang baru di Indonesia.

Teknologi blockchain, salah satunya, telah memberikan dampak terhadap perekonomian dengan melahirkan mata uang kripto (Cryptocurrency) yang membuat transaksi menjadi lebih murah dan mudah.

"Sekarang ini yang terjadi rata-rata orang mengenal Cryptocurrency untuk trading dan investasi dll, tapi belum banyak yang mengenal teknologi blockchain. Teknologi blockchain tidah hanya soal Cryptocurrency, masih banyak manfaat yang belum bisa kita prediksi akan seperti apa kedepannya," terang Iqbal.

Berkaitan dengan token, Iqbal menyebut rencana Persib bersama SOCIOS untuk meluncurkan fan token adalah sebuah keputusan tepat. Karena menurutnya, fan token harus memiliki nilai yang membuatnya akan bertahan, seperti nilai-nilai manfaat baik bagi pemilik juga untuk klub.

Untuk saat ini, Cryptocurrency sendiri masih dilarang oleh pemerintah untuk dipergunakan sebagai alat tukar, tapi memungkinkan untuk dimiliki seseorang. Kepemilikian Cyprocurrency atau token bisa ditawar oleh pihak lain dengan berbagai hal, dalam hal ini yang dilakukan oleh Persib adalah untuk mendekatkan dirinya dengan bobotoh.

Baca Juga : Pernyataan Resmi Viking Persib Club setelah Ambil Keputusan tidak Berangkat ke Malang

"Saat ini banyak Cryptocurrency yang tidak punya kegunaan apa-apa, melainkan sebatas untuk spekulasi. Dengan ini (fan token) Persib memiliki ekosistem bisnis yang kedepannya masih bisa dieksplore lebih jauh, terlebih jika regulasi sudah mendukungnya," ungkapnya.**