(ILUSTRASI) Penukaran tiket online Persib. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Penjualan tiket pertandingan Persib vs Persija untuk gelombang dua saat ini sedang berlangsung. Hal tersebut ditegaskan oleh media officer Persib, Jatnika Sadili saat berbincang dengan REPUBLIKBOBOTOH.COM, Rabu 28 September 2022.
"Gelombang 2 ini sedang berlangsung, setelah gelombang 1 selesai," tutur Jatnika Sadili.
Gelombang pertama penjualan tiket Persib vs Persija sendiri sudah ditutup sejak kemarin, Selasa 27 September 2022. Penjualan tiket gelombang pertama laga sarat gengsi tersebut hanya berlangsung selama satu hari karena tiket sudah ludes terjual.
Baca Juga : Persib vs Persija Ditukar PSIS vs Bhayangkara FC?
Sebanyak 15.000 tiket habis dibeli bobotoh pada gelombang pertama dan itu artinya hanya tersisa 11 ribu tiket untuk gelombang dua dan tiga setelah penjualan gelombang pertama ditutup, kemarin.
"Ya betul (hanya terisa 11 ribu)," ujar Jatnika Sadili.
Panpel Persib hanya mengalokasikan 26 ribu tiket untuk laga Persib vs Persija. Hal ini tak lepas dari regulasi PPKM level 1 dimana jumlah penonton hanya diperbolehkan 75 peren dari kapasita total stadion.
"Izinnya sesuai dengan PPKM level 1 yaitu 75 persen dari kapasitas stadion," ujar Direktur Persib, Teddy Tjahjono, Rabu 21 September 2022 lalu.
Selain itu, lanjut Teddy, komunitas bobotoh tidak lagi melakukan pengambilan tiket secara kolektif dan harus dilakukan perorangan sesuai dengan hasil rapat koordinasi yang digelar Persib dan pihak keamanan.
Sementara untuk pengambilan tiket, Persib akan memilih lokasi-lokasi berbasis militer. Hal ini merupakan rekomendasi dari aparat kepolisian.
Kemungkinannya, jumlah lokasi penukaran tiket Persib vs Persija akan bertambah dari jumlah terakhir sebanyak tiga lokasi.
"Untuk tempat penukaran gelang, kemungkinan akan ada penambahan, disesuaikan dengan jumlah tiket yang terjual,"
Baca Juga : Daftar Pemain Persib yang Absen saat Hadapi Persija
"Tempat penukaran sama seperti kemarin di kompleks militer dan harus ditegaskan lagi bahwa penukaran harus di kompleks militer karena belajar dari pengalaman kemarin di Progresif, jadi dari pihak kepolisian menyarankan harus di tempat militer," tutup Teddy Tjahjono.**