Ilustrasi Arema FC. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Kerusuhan pecah usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 kemarin.
Ribuan Aremania mengamuk di dalam dan di luar stadion karena tim kesayangan mereka takluk dari Persebaya dengan skor 2-3.
Bahkan konon kerusuhan memakan korban jiwa hingga lebih dari 100 pendukung Arema FC akibat terinjak injak dan kesulitan bernapas.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, PT LIB Resmi Hentikan Kompetisi Selama Satu Pekan
Ketua Komite Disiplin (Komdis) PSSI, Irjen Pol (Purn) Erwin Tobing sangat menyesalkan kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang kemudian merembet di area di sekitar stadion.
‘’Setelah mendapat laporan dari PT Liga Indonesia Baru, kami segera menyidangkan kasus ini. Arema bisa jadi dalam sisa pertandingan kompetisi BRI Liga 1 musim ini tidak diperkenankan menjadi tuan rumah. Selain itu sanksi lainnya juga menanti,’’ kata Erwin dilansir dari laman resmi PSSI.
Erwin belum bisa memastikan berapa korban yang meninggal atau terluka dalam insiden ini.
Baca Juga: PSSI Hentikan Liga 1 Selama Satu Pekan, Laga Persib vs Persija Sore Nanti Batal Digelar?
Namun, jika ada korban yang meninggal itu sudah menjadi ranah pidana dan akan ditindaklanjuti oleh kepolisian.
‘’Kita dukung aparat Kepolisian untuk menindaklanjuti insiden ini. Siapapun yang salah harus dihukum," tambahnya.
Erwin juga memastikan bersama dengan tim dari PSSI segera berangkat ke Malang untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Itu dilakukan agar saat sidang Komdis nanti bisa memutuskan hukuman apa yang layak diberikan kepada Arema.**