Luis Milla. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla Aspas, mengaku sangat sedih atas tragedi yang menimpa Aremania di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.
Menurut Luis Milla, tragedi ini tak hanya duka bagi warga Indonesia, melainkan duka bagi seluruh negara.
Luis Milla menjelaskan, sulit baginya untuk percaya akan tragedi mengenaskan yang terjadi di sepak bola Indonesia, negara yang baginya sudah seperti rumah kedua setelah Spanyol.
Baca Juga : Tragedi Stadion Kanjuruhan Terbesar Ketiga dalam Catatan Kelam Sepak Bola Dunia
Pasalnya tragedi ini jauh dari dugaannya, karena Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki warga sangat ramah terhadap siapa pun.
"Saya tidak tahu harus berkata apa, kami merasa sangat sedih terkait insiden yang terjadi. Indonesia menurut saya adalah negara yang punya tempat khusus di hati saya, saya tahu orang-orang di sini baik dan juga ramah," ujar eks punggawa FC Barcelona itu pada Senin, 3 Oktober 2022 di Stadion Sidolig, Kota Bandung.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi salah satu tragedi terburuk sepanjang sejarah sepak bola dunia.
Dari jumlah korban, tragedi Kanjuruhan di atas tragedi Hillsborough yang terjadi pada tahun 1989 yang mengakibatkan hilangnya 96 jiwa saat Liverpool jumpa Nottingham Forest di semifinal Piala FA.
Baca Juga : Persib Borong Gelar di Ajang Elite Pro Academy U-16 2022
Pelatih asal Spanyol itu, menambahkan banyak orang sulit untuk percaya tragedi tersebut, terjadi di negara yang sangat respek terhadap orang lain.
Tentunya hal ini patut menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tak kembali terulang di kemudian hari.
"Saya tidak mengerti apa yang terjadi di stadion karena menurut saya orang-orang di Indonesia selalu saling respek. Tentu saya merasa sedih dan kasihan," tutupnya.**