Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Setelah sempat tertunda, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, memenuhi panggilan Polda Jawa Timur untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus Tragedi di Kanjuruhan.
Dikutip dari Tribunnews.com, sosok yang akrab disapa Iwan Bule itu, diperiksa pada Kamis siang, 20 Oktober 2022, mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.
Setelah selesai diperiksa, Iwan Bule memilih bungkam saat ditanya soal materi pemeriksaan terhadap dirinya dan hanya menjawab normatif saat ditanya sejumlah wartawan.
"Terima kasih, hari ini saya telah mengikuti atau melaksanakan pemanggilan ini di Polda Jatim. Alhamdulillah sudah selesai," kata Iwan Bule.
Baca Juga : Penjelasan PSSI soal Fun Football dengan FIFA yang Menuai Kecaman
Mantan Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Metro Jaya itu, menjelaskanm dirinya baru bisa hadir memenuhi pemeriksaansebagai saksi karena sebelumnya berhalangan untuk menghadiri kegiatan di Kuala Lumpur.
"Mohon maaf kami kemarin pemanggilan pertama, kami belum bisa hadir karena ada kegiatan di Kuala Lumpur, ada rapat," sambungnya.
Iriawan datang bersama Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, serta pengurus PSSI, Ahmad Riyadh yang juga menjadi juru bicaranya, untuk menyampaikan penjelasan dan menjawab pertanyaan dari wartawan.
Menurut Ahmad Riyadh, Iwan Bule dicecar 45 pertanyaan selama menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Timur. Salah satunya, terkait tugas pokok hingga peran PSSI di sepak bola nasional.
Baca Juga : Piala Dunia 2022: Hampir 3 Juta Tiket Telah Terjual
"Pemeriksaannya lancar semuanya. Pertanyaan ke satu, identitas," ujar Ahmad Riyadh.
"Selanjutnya pada bagian PSSI. Selanjutnya peran PSSI, tugas pokok, sampai kepada klub, LIB hingga ke Panpel. Sampai security, medcom."
"Semua ditanyakan lengkap kepada PSSI. Tahapan bagaimana memrogram pertandingan, jadwal pertandingan sampai pengawasan," lanjutnya.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu, merenggut banyak korban jiwa. Pada Jumat 21 Oktober 2022, jumlah korban bertambah jadi 134 orang.**