Aksi damai Aremania di Kantor DPRD Kota Malang, Kamis 20 Oktober 2022. (Twitter/@DarmaSeno1)
REPUBLIK BOBOTOH - PSSI tanggapi rencana unjuk rasa suporter yang mendesak mundurnya pengurus PSSI setelah Tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Ahmad Riyadh mempersilahkan apabila suporter ingin melakukan.
"Ya tidak ada masalah," kata ketua komite wasit PSSI tersebut dikutip dari Antara.
Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Luis Milla Beri Peran Lebih kepada Manu
Ahmad Riyadh menambahkan, sejatinya PSSI memang memerlukan suporter dan pengamat karena tidak bisa berdiri sendiri.
"Indonesia berapa kali KLB? Sudah empat kali dari 2012 tapi hasilnya kaya gini terus," ujar Ahmad Riyadh.
"Kami harus konsentrasi jadi lebih baik, kami hargai masyarakat, kami tidak bisa berdisi sendiri. PSSI perlu suporter perlu pengamat," ujarnya.
Sejauh ini, Aremania sudah melakukan aksi turun ke jalan menuntut pengusutan secara tuntas kasus Tragedi di Kanjuruhan yang merenggut banyak korban jiwa.
Dalam aksinya, Aremania membawa sejumlah spanduk dengan beragam tulisan aspirasi terkait peristiwa memilukan pada 1 Oktober 2022.
Di antaranya spanduk bertuliskan: “Jika Sepak Bola Jadi Pemersatu Bangsa, Kenapa Harus ada Korban Jiwa”.
Selain itu, juga ada spanduk bertuliskan: “Mana Keadilan Bagi Ratusan Nyawa”, “Tangis Seorang Ibu Tidak Bisa Dibayar Dengan Kata Maaf”, “Revolusi PSSI” dan “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia #USUTTUNTAS”.
Sebelumnya juga diberitakan, PSSI sendiri menolak rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan soal Kongres Luar Biasa PSSI.
Baca Juga : Eks Persib Akui Kekompakan Dewa United Jadi Modal Selama Penundaan Kompetisi
PSSI menyatakan tetap akan menggelar KLB sesuai waktu yang sudah ditentukan tahun 2023.**