Manuel Perez Cascallana. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Asisten pelatih Persib, Manuel Perez-Cascallana, kerap mendapat peran lebih untuk menjembatani pelatih kepala Persib, Luis Milla Aspas dengan pemain.
Manuel Perez-Cascallana terlihat sering memberi instruksi kepada para pemain. Tak hanya saat pertandingan, peran Manuel Perez-Cascallana juga terlihat kala Luis Milla memberikan instruksi di dalam latihan.
Rupanya Luis Milla memiliki alasan kuat memberi Manuel Perez-Cascallana peran lebih, selain karena sama-sama dari Spanyol, juga karena menguasai banyak bahasa.
Baca Juga : Eks Persib Akui Kekompakan Dewa United Jadi Modal Selama Penundaan Kompetisi
Selain 'bahasa ibu', Manuel Perez-Cascallana mengaku menguasai beberapa bahasa, seperti bahasa Inggris yang menjadi alat komunikasi global, China, Turki, dan juga India.
Yuk gabung channel whatsapp REPUBLIKBOBOTOH.COM untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Persib, Bobotoh, Liga 1, dan ragam berita menarik lainnya seputar Bandung Raya. Klik di sini (JOIN)
Pria yang akrab disapa Manu itu menjelaskan kemampuannya dalam menguasai beberapa bahasa disebabkan ia sempat bekerja dengan beberapa orang asing. Sehingga demi memaksimalkan pekerjaannya, ia harus mempelajari berbagai bahasa.
"Saya tentunya bisa berbicara bahasa Inggris dan juga Spanyol," kata pria yang memiliki lisensi kepelatihan UEFA Pro tersebut pada Kamis, 20 Oktober 2022.
Baca Juga : Terabaikan di Persib, Striker Persita Kaget Sudah Cetak 5 Gol
"Tapi saya juga bisa sedikit berbicara bahasa Turki, Cina karena saya pernah bekerja dengan orang-orang dari negara tersebut," ujar Manu.
Dari sederet bahasa yang ia kuasai, ia mengaku ada bahasa yang paling sulit untuk dipahami, yakni bahasa China. Namun seiring berjalannya waktu, ia dapat memahami bahasa China yang hampir mirip penggunaannya dengan bahasa Spanyol.
"Tentunya bahasa China. Kalau bahasa terbilang cukup mirip dengan bahasa Spanyol," tutupnya.**
TONTON VIDEONYA DI YOUTUBE RBCOM TV
Follow Berita Republik Bobotoh di Google News
Penulis: Raffy Faraz | Editor: M Taufik
