REPUBLIK BOBOTOH - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia yang dibentuk paca tragedi Kanjuruhan akan mendirikan Pusat Krisis sebagai tempat kerja terpadu.

"Pusat krisis akan segera ditetapkan untuk satgas bekerja bersama-sama," kata Mochamad Iriawan dikutip dari Antara.

Didirikannya Pusat Krisis dihasilkan dari rapat perdana Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia yang digelar Jumat 21 Oktober 2022.

Baca Juga : Debut Mohammed Rashid Bersama Klub Barunya Tertunda

Dibentuknya Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia untuk menemukan rumusan tepat tata kelola sepak bola di Indonesia, mensinkronkan peran dan tanggung jawab dari setiap pemangku kepentingan sepak bola (mulai dari PSSI, pemerintah dan kepolisian, serta klub peserta dan penonton), dan memperbaiki manajemen infrastruktur, pengamanan & penyelamatan, manajemen kerumunan, manajemen penonton, dan edukasi sepak bola.

Satgas ini sendiri diisi oleh gabungan orang-orang yang berasal dari PSSI dan pemerintah Indonesia yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Polri dan mendapat dukungan dari FIFA dan AFC. Apalagi Presiden FIFA, Gianni Infantino sudah datang ke Jakarta dan bertemu PSSI pada Selasa (18/10) lalu.

"Satgas atau Tim Gugus Tugas ini dibentuk untuk transformasi sepak bola Indonesia seperti yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo. PSSI bekerja bersama pemerintah untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia dan memastikan tragedi di Kanjuruhan tidak terjadi lagi," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.

Baca Juga : Kiper Persib Rasakan Kesulitan saat Harus Berlatih Mandiri

Pada rapat perdana tersebut, ada 16 orang yang hadir baik secara langsung maupun virtual. terdapat beberapa nama dari FIFA dan AFC, juga pemerintahan.**