Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Kinerja sebagian wasit Liga 1 kembali menjadi sorotan. Yang terbaru, wasit Ginanjar Rahman dinilai membuat keputusan kontroversial saat memimpin laga Persebaya vs Persik Kediri.
Insiden-insiden yang melibatkan wasit atau perangkat pertandingan lainnya di kompetisi Liga 1 memang bukan sekali ini saja. Banyak kejadian-kejadian yang menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya keputusan offside.
Di media sosial sendiri, berseliweran video-video yang memperlihatkan kinerja sebagian wasit dan asisten wasit di Liga 1.
Baca Juga : Jadwal Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis: Karim Benzema Siap Tampil?
Hal ini tentunya menjadi sorotan para netizen dan mereka yang terlibat dalam kancah sepak bola Indonesia.
Menanggapi masih adanya keputusan wasit yang mencuri perhatian banyak pihak, Ketua Umum PSSI, Mochamar Iriawan buka suara.
Menurut Mochamad Iriawan, setelah sempat dihentikan dua bulan akibat Tragedi Kanjuruhan, ada banyak permasalahan di Liga 1 yang harus diperbaiki.
"Tentunya setelah dua bulan berhenti [akibat tragedi Kanjuruhan], ada hal-hal yang kurang sempurna.. Banyak yang menjadi permasalahan dalam berjalannya Liga 1, ke depan terus akan kami perbaiki," kata Mochamad Iriawan dikutip dari Goal Indonesia.
Bahkan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi mengaku sudah mendapat banyak keluhan soal perangkat pertandingan. Namun PT LIB mengatakan tidak bisa berbuat banyak.
PT LIB hanya bersiap untuk memperbaiki kualitas kompetisi dalam segala aspek, termasuk kualitas venue dan lain-lain.
"Teman-teman klub ada beberapa yang bersurat ke PT LIB dan kami sudah menyampaikannya ke PSSI. Sebab, wasit ini ranahnya bukan di liga, ada di Komite Wasit," kata Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus.
Baca Juga : Dikenal sebagai Bobotoh, Budiana Mantap Maju Jadi Calon Ketum KONI Jabar
"[Kalau] Venue yang jelek, buruk, karena memang ketersediaan lapangan yang ada baru seperti ini. Tapi kami terus berupaya ada beberapa pergeseran dari [Stadion] Jatidiri ke Manahan, dan seterusnya," pungkasnya.**