Pemain PSMS Medan berpelukan setelah dinyatakan dibubarkan secara permanen. (Instagram @psmsmedanofficial)
REPUBLIK BOBOTOH - Salah satu klub legenda sepak bola nasional, PSMS Medan resmi dibubarkan secara permanen oleh manajemen tim.
Manajemen tim berjuluk Ayam Kinantan nampaknya tak mau berpolemik usai dihentikannya kompetisi Liga 2 Indonesia musim 2022-2023 oleh PSSI.
Manajer PSMS Medan, Mulyadi Simatupang mengatakan keputusan membubarkan tim merupakan langkah yang sangat berat.
Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Laga Persib vs Bhayangkara FC Ditunda
"Sebenarnya kita berat untuk mengambil keputusan ini. Tapi karena sudah pengumuman (Liga 2 dihentikan), hari ini kita resmi membubarkan tim. Namun kita tetap memberikan hak-hak pemain, mulai gaji dengan kebijakan kita 50 persen dan juga tiket pulang," kata Mulyadi Simatupang dikutip dari Anatara.
Mulyadi kembali menegaskan pihaknya tetap menolak dihentikannya Liga 2 musim ini dan menilai keputusan yang diambil PSSI tersebut telah mencederai sportifitas olahraga.
"Kami sangat kecewa, terutama khususnya kepada para exco PSSI yang dalam hal ini tidak berpikir secara jernih tetapi berpikirnya terlalu pendek. Bagi kami itu mencederai sportifitas dan juga membunuh harapan para bakat-bakat sepak bola di daerah serta bisa dibilang lari dari tujuan olahraga sebagai pemersatu bangsa," katanya menambahkan.
Baca Juga: Liga 1 Tanpa Degradasi, Umuh Khawatir Terjadi Hal Ini
"Dan terakhir saya dengar alasan sebenarnya adalah ketiadaan dana dari PSSI atau PT. LIB. Tentu ini sangat-sangat disayangkan. Sebagai pengurus, mereka dari awal seharusnya sudah memikirkan hal tersebut. Ini yang sangat kita sayangkan," sambungnya.
Namun Mulyadi menyebut pihaknya bersama klub-klub lain yang menolak Liga 2 dihentikan akan melakukan sejumlah langkah termasuk langkah hukum.
"Kita sedang mempersiapkan skema, yang pertama kita coba diplomasi dengan tetap berjuang dan bersama klub-klub Liga 2 lainnya ingin kompetisi Liga 2 dilanjutkan. Jika langkah diplomasi tidak bisa, kita coba ambil langkah hukum termasuk di perihal kerugian-kerugian di dalamnya," katanya menegaskan.
"Kita masih berharap bahwa keputusan exco itu bisa ditinjau ulang. Andai bila dilanjutkan Liga 2 kita coba panggil kembali pemain," pungkas Mulyadi.**