REPUBLIK BOBOTOH - Erick Thohir langsung bergerak setelah beberapa hari terpilih sebegai ketua umum PSSI periode 2023-2027.

Salah satu langkah awal, PSSI menggandeng Polri dalam membereskan praktik mafia bola di sepak bola tanah air dan meneyretnya ke dalam penjara.

Pria yang juga menjabat Menteri BUMN ini menegaskan, perlu adanya sanksi tegas secara hukum.

Baca Juga : Klasemen Liga 1 setelah Persib Kandaskan RANS dan Hasil PSM vs Persik

"Kita vonis kartu merah untuk para mafia bola. Sepakbola kita sulit berkembang selama mafia pengatur skor belum kita tendang," kata Erick Thohir dikutip dari laman resmi PSSI.

Dalam pemberantasan mafia bola, Erick Thohir bertemu langsung Kapolri Listyo Sigit Prabowo untuk segera menyusun langkah tegas dalam misi menyeret mafia ke jalur hukum.

Erick menegaskan, dari otak hingga pembantu aktor mafia sepakbola akan diproses tegas. Selain pidana, ancaman larangan berkecimpung di sepakbola seumur hidup akan dijatuhkan PSSI.

"Akarnya yang perlu kita cabut, dan kita tidak boleh takut! Hukumannya bertingkat. Tapi kalau perlu, seumur hidup diblacklist dari sepakbola, biar jera. Posisi saya tegas: tumpas mafia pengatur skor sampai tuntas.”

Langkah reaktif sekaligus proaktif disiapkan Erick Thohir untuk mejerat pelaku pengaturan skor.

PSSI dan Polri juga akan membentuk sistem yang mencegah pengaturan skor terjadi.

"Saya siap bekerjasama dengan Pak Listyo Sigit untuk mengobati borok dalam sistem yang sakit. Jadi bukan sekedar basa-basi di permukaan kulit," ujarnya.

Baca Juga : Komentar Luis Milla soal Penalti Persib yang Picu Perdebatan

Menurut Erick, fair play dan sportsmanship bukan cuma untuk mereka yang ada di lapangan. Tapi juga untuk seluruh insan dalam ekosistem sepakbola kita. Rule of the game, kata Erick harus konsisten diterapkan.

"Tidak ada ruang bagi mafia yang bikin sepakbola kita jadi pecundang. Saya siap keluarkan kartu merah bagi para mafia bola," tutup Erick Thohir.**