Marc Klok. (Kris Andieka/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Gelandang Persib Bandung, Marc Klok sangat menyayangkan adanya rencana penerapan aturan pembatasan pemain naturalisasi di kompetisi musim 2023/2024.
Marc Klok mengaku cukup keberatan dengan rencana perubahan regulasi tersebut karena dikhawatirkan dapat mencederai nilai-nilai dalam Pancasila.
Marc Klok menjelaskan, setiap warga negara asing yang berpindah kependudukan menjadi warga negara Indonesia memiliki hak yang sama dengan WNI pada umumnya. Apalagi secara administrasi, WNA yang menjadi WNI juga sudah memenuhi semua persyaratan sebelum mengambil sumpah.
Dengan demikian, sudah sepantasnya titel naturalisasi dihilangkan karena secara administrasi tetap sama dengan WNI pada umumnya. Apalagi secara hak dan kewajiban juga tetap sama sehingga menurut eks pemain FC Utrecht tersebut tak perlu dibedakan lagi.
Baca Juga : Terancam Angkat Kaki dari Persib, Begini Reaksi Marc Klok, Ezra dan Igbonefo
"Pertama tama saya pikir semua orang yang punya paspor Indonesia adalah orang Indonesia. Ini pertama, kalau kita saya ambil pesan naturalisasi, kalau kita naturalisasi itu untuk negara, setelah kita naturalisasi kita sudah sama, kita juga orang indonesia," ujar Klok kepada awak media pada Senin, 6 Maret 2023.
"Kalau di Indonesia kita punya WNI atau WNA, kalau sebelum naturalisasi kita orang WNA, sekarang kira orang WNI. Tidak ada WNI naturalisasi, cuma ada WNI atau WNA, ini dulu," katanya menambahkan.
Baginya rencana pembatasan pemain naturalisasi sangat merugikan bagi pemain yang sudah berpindah kewarganegaraan menjadi WNI. Ini juga dikhawatirkan menjadi bentuk diskriminasi bagi pemain naturalisasi, padahal pemain tersebut sangat cinta kepada negaranya yang dibela saat ini.
"Kalau kita main untuk negara kita main untuk timnas, kita kasih paspor kembali, kalau kita cinta negara ini. Kalau ada aturan cuma ada 1 atau 2 pemain naturalisasi klub ini sangat diskriminasi, dan sangat sedih untuk orang cinta negara ini," tambahnya.
Baca Juga : PSM Kian Menjauh, Pemain Persib Termotivasi Sapu Bersih 8 Laga Sisa
Lebih lanjut kata Klok, rencana tersebut mencoreng sila kelima dalam Pancasila yang menjunjung tinggi keadilan bagi semua warga negara Indonesia. Padahal semua pemain naturalisasi adalah warga Indonesia juga, dan sudah sepatutnya mendapatkan hak dan kewajiban yang sama.
"Kalau kamu lihat Pancasila juga nomor 5 keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Terus dengan aturan ini saya pikir tidak ada fair, mereka diskriminasi supaya orang Indonesia asli dan orang Indonesia baru, kalau di akhirnya kita semua orang Indonesia."
"Menurut saya kalau lihat aturan ini belum fiks ya tapi saya pikir ini adalah waktu kita buka suara, kalau nanti sudah fiks kita sudah terlambat untuk bicara, tapi semoga setelah kita bicara, hey pemain ini ada benar, ini gila kan. Mungkin kita terbuka pikiran orang," tutupnya.**