Striker Persib Bandung, Ezra Walian saat kontra PSM Makassar di Stadion Pakansari, Cibinong. (Adam Husein/Republik Bobotoh)
GOROWOK BOBOTOH - Judul di atas bukan menandakan penulis pesimis tentang kondisi Persib saat ini menjelang akhir musim kompetisi di dalam meraih target yang telah ditetapkan.
Nmun kita berbicara secara realistis, rival Maung Bandung, PSM walau berbeda dua pertandingan lebih banyak akantetapi peluangnya sedikit menipis setelah tim kebanggaan Kota Bandung mengalami kekalahan dua kali dalam lima pertandingan terakhir.
Sementara tim asal Makassar ini tidak pernah mengalami kekalahan dan selisih angkanya kini semakin jauh dan seolah agak terlihat sulit untuk mengejarnya.
Baca Juga : Hasil Lengkap Sidang Komdis PSSI: Sanksi Persib Hingga Insiden Jari Tengah
PSM hanya butuh 5 angka lagi untuk mengunci gelar juara dan angka 71 adalah angka maksimal yang akan diraih Persib.
Jika PSM mampu meraih angka 71 maka peluang Persib meraih gelar juara Liga Indonesia jelas tertutup.
Memang setiap peluang pasti ada tetapi jika memaksakan untuk meraih gelar tersebut dengan kondisi saat ini sepertinya akan membuat kondisi psikis tim semakin tertekan.
Secara hitung-hitungan jika meraih posisi dua di klasemen akhir maka Luis Milla dan punggawa adalah pencapaian istimewa dengan kondisi tim yang bukan ideal bagi seorang pelatih asal Spanyol itu.
Salut, itu yang perlu diucapkan untuk seorang Senor Milla. Sebagai pelatih dia tidak ego terhadap peninggalan pelatih sebelumnya.
Baca Juga : 6 Tim yang Belum Dibobol David da Silva hingga Pekan 30 Liga 1
Bahkan dia tidak merombak total dan hanya memasukkan dua pemain untuk kebutuhan tim saja dan hasilnya tidak mengecewakan.
Dia mengerti akan keutuhan tim dan mau membangun tim dengan keterbatasan yang ada tetapi dia dan para asistennya berjuang keras menciptakan kondisi tim yang solid.
Benar, target adalah menjuarai Liga Indonesia 2022/2023 ini, tetapi apapun hasilnya kelak jelas hasil yang dapat dikatakan istimewa bagi seorang pelatih yang hadir di tengah jalan tanpa pemain yang menjadi pilihannya.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan kondisi Persib di dalam menjalani Liga Indonesia musim ini.
Semua pihak telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dengan bukti hasil yang diperoleh saat ini setelah berada di posisi terpuruk dan merangkak menuju papan atas bukan persoalan mudah.
Kemampuan Luis Milla membangkitkan kepercayaan diri pemain yang terpuruk kala itu adalah upaya kerja keras yang tersusun, terprogram serta terarah sehingga mampu menghasilkan hal seperti sekarang ini.
Jadi sekarang mesti nothing to lose saja bila seandainya posisi dua yang didapatkan di akhir kompetisi.
Jelas mempertahankan konsistensi tim yang solid dan mampu stabil pada pertandingan satu ke pertandingan yang lain bukan perkara mudah.
Karena setiap pertandingan yang dilakukan akan menghadirkan lawan berbeda, keadaan dan situasi berbeda, serta realita yang terjadi di lapangan pun berbeda. Jadi apapun hasilnya ya pantas kita syukuri bersama. Ketika kalah pastilah kecewa dan itu sudah lumrah.
Baca Juga : Berpeluang Geser David Da Silva, Ini Kata Matheus Pato
Adakalanya tim yang dianggap akan mampu dikalahkan malah berbalik menjadi batu sandungan tetapi terkadang ada tim yang dianggap besar dan akan sulit dikalahkan malah yang terjadi sebaliknya mampu diatasi secara baik.
Karenanya kita mesti mampu memahami tentang romantika sepak bola karena kalah, menang atau seri adalah bagian dari sebuah realita yang pada akhirnya haus bisa diterima dengan lapang dada.
Melihat kondisi yang ada memang sebaiknya pemain haruslah bermain rilek walaupun target juara masih tetap ditargetkan seraya menunggu PSM terpeleset di sisa pertandingannya.
Namun ingat Persib harus mampu menyapu enam pertandingan tersisa. Hal ini bisa dikatakan dapat diraih bisa juga gagal untuk diciptakan.
Namun begitu, maka menargetkan pada posisi dua di akhir kompetisi adalah hal yang sangat realistis.
Pencapaian yang sangat luar bias ajika memang finish menjadi runner up karena perjuangan yang dilewati begitu terjal dan kondisi yang saat itu tidak menentu.
Idealnya, sambil menutup enam pertandingan terakhir maka ada baiknya Luis Milla pun sudah berhitung dengan pembentukan tim untuk Liga Indonesia musim mendatang.
Penulis yakin sudah ada gambaran kerangka tim untuk hal itu. Mana pemain yang harus direkrut dan mana pemain yang harus terdepak sesungguhnya ada dalam benak pelatih yang pernah menangani tim nasional Indonesia ini.
Jika hal ini sudah terkondisikan secara baik maka setelah memberikan laporan dan melakukan evaluasi maka nantinya tim pelatih akan leluasa menentukan pemain, berburu dan bisa saja lebih cepat memeprsiapkan diri untuk Liga Indonesia musim mendatang.
Sekali lagi, apapun hasil Persib untuk musim ini penulis tetap bangga dengan raihan yang dicapai.
Secara ideal memang inginnya sih menggapai gelar pada musim kompetisi kali ini, tetapi rupanya untuk mendapatkan hal itu harus menemui jalan terjal dan boleh dikatakan mesti menunggu keajaiban yang terjadi agar PSM mengalami kekalahan pada pertandingan sisa dan Persib meraih kemenangan di enam pertandingan sisa.
Bisa mungkin sesuatu terjadi sesuai rencana tetapi mengedepankan sesuatu yang realistis akan lebih baik dan membuat tim semakin rileks di dalam menutup kompetisi musim ini. Apapun hasilnya nanti, penulis ucapkan selamat untuk Persib Bandung !**
Baca Juga : Ucapan Selamat Ulang Tahun untuk Persib: Dari Eks Pesepakbola Dunia Hingga Mantan Pemain
PENULIS: Deffy Ruspiyandy, bobotoh nu sok gogorowokan harepeun TV lamun PERSIB maen
Rubrik GOROWOK BOBOTOH memuat tulisan artikel opini dari pembaca, Redaksi REPUBLIKBOBOTOH.COM tidak bertanggungjawab atas isi tulisan yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis.
ATTENTION: Bagi Bobotoh yang suka menulis bisa mengirimkan tulisan ke email republikbobotoh@gmail.com, tulisan akan dimuat di kolom GOROWOK BOBOTOH.