Yuran Fernandes. (LIB)
REPUBLIK BOBOTOH - Mantan pemain Persib Bandung, Zaenal Arief menilai Persib harus bergerak cepat dalam melakukan pembenahan pemain untuk menatap kompetisi musim 2023/2024.
Menurut Zaenal Arief, ada sejumlah faktor yang dinilainya harus segera dibenahi, salah satunya ialah sektor pertahanan. Apalagi statistik menunjukkan rapuhnya lini bertahan Maung Bandung di Liga 1 2022-2023 dengan kebobolan 50 gol.
Zaenal Arief melihat titik terlemah di skuat Persib tahun ini berada di sektor belakang. Menurut pengamatannya hal itu disebabkan minimnya masa istirahat pemain bertahan dari pertandingan satu ke pertandingan lainnya.
"Saya melihat titik lemah Persib dari centre back yang ada, rapuh sih engga tapi harus dikurangi mendapatkan pertandingan yang full, seperti harusnya diistirahatkan karena kita gak bisa melawan alam," kata Zaenal Arief di program Persib Aing spesial edisi ke-100 yang disiarkan melalui YouTube REPUBLIKBOBOTOH TV.
Baca Juga : Update Transfer Persib: 2 Pemain Resmi Bertahan
"Pemain pemain sekarang punya kecepatan baik, aliran bola luar biasa, ya kalau saya harus bicara centre back sekarang harus ada regenerasi," ujar Zaenal Arief.
Bagi pria yang akrab disapa Abo itu, bek Persib cukup keteteran ketika harus mengantisipasi aliran bola yang deras dan akselerasi tinggi dari tim lawan.
Hal itu yang membuat jajaran bek Persib kehabisan tenaga dan harus memiliki waktu pemulihan kebugaran yang lebih lama.
Lebih lanjut menurut Abo, sudah sepantasnya staf pelatih Persib mempertimbangkan untuk menambah pemain belakang dengan tipe pemimpin. Jika boleh memberi masukan, Abo berharap Persib bisa merekrut salah satu dari dua bek asing, yakni Lucas Gama dan Yuran Fernandes.
Baca Juga : Ini Kriteria Bek Anyar yang Disarankan Digaet Persib
"Tapi kalau belakang harus ada leader, kalau boleh saya masukan dari Persikabo, Lucas Gama dan PSM, Yuran Fernandes, dia pantas main di Persib," ujarnya.
Tanpa mengecilkan kualitas Nick Kuipers, Zaenal Arief merasa performa Nick Kuipers mulai menurun, apalagi ketika pergantian kursi pelatih ke Luis Milla. Pasalnya tempo permainan ala Luis Milla yang begitu dinamis, terkadang membuat Nick harus lebih aktif ketika bertahan dan menyerang.
"Saya melihat Nick juga dalam beberapa kompetisi sebelumnya punya perform yang sangat baik bahkan dia ke depan juga membuat pertahanan tim lawan jadi deg-degan, apalagi kalau ada bola mati. Tetapi dengan metode kepelatihan sekarang, saya lihat mereka ada penurunan," jelasnya.
"Tempo, karena cara bermain satu dua sentuhannya membuat adrenalin saya terpacu lagi, saya menikmati sekarang permainan Persib," tutupnya.**