Tobias Ginanjar. (Raffy Faraz/Republik Bobotoh)
REPUBLIK BOBOTOH - Ketua Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar, memastikan aksi walk out di laga Persib Bandung vs Dewa United FC merupakan bentuk desakan dari distrik-distrik.
Dengan aksi yang akan dilakukan komunitas bobotoh di laga Persib vs Dewa United nanti, diharapkan manajemen bisa lebih membuka mata dan mendengarkan terhadap aspirasi dari bobotoh, terutama terkait sistem tiket.
"Ya tentunya ini merupakan desakan-desakan dari distrik kita di bawah. Jadi kita pun harus mendengar aspirasi-aspirasi kita yang terjadi," kata Tobi kepada wartawan pada Senin, 10 Juli 2023.
Baca Juga : Ini Dia Pemain Dewa United yang Wajib Diwaspadai Persib, Jan Olde pun Takjub
"Distrik-distrik merasa kesulitan, yang pertama tentang harga tiket yang naiknya tiba-tiba dan tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet gitu-gitu aja, dan fasilitas yang lain tetap seperti itu."
"Lalu yang paling utama itu, sistem pembelian tiket yang memberatkan. Kita tidak menolak online, karena kita dari musim kemarin sudah online. Hanya sistem pembelian sekarang itu rumit, karena harus lewat aplikasi yang harus diverifikasi."
"Ada yang verifikasi cepet ada yang lama, dan setelah verifikasi harus membeli tiket secara individu. Sedangkan kan untuk komunitas biasanya kolektif karena banyak berangkat rombongan dari luar kota dan sebagainya. Dan menurut kita itu belum ada titik temu dari PT PBB sendiri masih menutup mata atas masalah itu," ungkapnya menambahkan.
Tobi menegaskan, Viking Persib Club, melakukan aksi walk out bukan berarti menolak sistem online, tetapi meminta kepada manajemen untuk mempermudah bobotoh saat melakukan pemesanan atau pembelian tiket.
"Sudah kemarin kita sudah komunikasi dengan semua Distrik, sudah sepakat. Jadi kembali ke teknis kemarin kita tidak menolak online, kita sudah beberapa tahun mengikuti, cuma masalahnya itu verifikasi yang sulit," ujarnya.
"Jadi jangan terlalu memaksakan kehendak, sosialisasi yang kita perlukan dari PT-nya. Walaupun mereka bisa memaksakan kehendak tapi harus jelas dengan kondisi, verifikasi yang tidak menyulitkan. Jadi jangan terlalu memaksakan," tutupnya.**