Ilustrasi, logo Persik Kediri. (Adam Husein/Republikbobotoh.com)
REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persik Kediri, Marcelo Raspide mengakui kultur sepak bola di Indonesia sangatlah berbeda dibandingkan di negara lain.
Menurut Marcelo Raspido, sejumlah tim sepak bola di Indonesia seperti mengabaikan proses dalam mendapatkan prestasi.
Salah satunya ialah sepak bola Indonesia sudah memakan korban pelatih di awal musim. Sejumlah pelatih asing tampak sangat mudah lengser, padahal kompetisi masih berjalan sangat prematur.
Baca Juga : Link Live Streaming Persik vs Persib di Pekan Kelima Liga 1 2023-2024
"Itu sepak bola, mungkin di Eropa berbeda, tapi sisanya di dunia seperti itu. Apa yang bisa kami lakukan, itu akan saya lakukan," ujar pria asal Brasil itu pada Kamis, 27 Juli 2023.
Dengan raihan yang tak terlalu baik di awal musim, diyakini Marcelo membuat posisinya bersama Persik Kediri kian terancam. Apalagi posisi Persik di papan klasemen hanya berada satu garis di atas zona degradasi.
Kendati demikian ia tak peduli dengan kerasnya sepak bola Indonesia. Ia mengatakan tugasnya bersama Persik hanya membangun tim mebjadi berkualitas sekaligus mendapatkan prestasi terbaik di akhir musim.
Baca Juga : Bersama SLBN Cicendo, DJP Jabar I Cetak Generasi Sadar Pajak
"Saya tidak bisa memikirkan itu dan harus fokus untuk pekerjaan saya, melakukan pekerjaan sebaik mungkin," tambahnya.
"Ketika saya datang ke Indonesia, saya selaku bekerja keras dan bekerja seratus persen. Jika hal itu terjadi, oke, tapi saya percaya diri kami saat ini berada di jalur yang benar dan secepatnya hasil terbaik akan tiba," tutupnya.
Laga Persik Kediri vs Persib Bandung malam ini, Jumat 28 Juli 2023, bisa jadi akan menjadi penentu nasib Marcelo sebagai pelatih Macan Putih.**