REPUBLIK BOBOTOH - Satgas Anti Mafia Bola Polri membongkar kasus dugaan match fixing atau pengaturan skor pertandingan di kompetisi Liga 2.

Namun tak disebutkan pertandingan Liga 2 mana saja yang telah dikotori. Yang jelas, sejumlah wasit terseret dalam kasus match fixing di Liga 2.

Sebanyak enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan match fixing ini, terdiri dari enam orang wasit atau perangkat pertandingan dan dua orang dari pihak klub.

"Dari hasil penyelidikan dan penyidik telah memperoleh bukti yang cukup maka ditetapkan enam orang tersangka," kata Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri Irjen Pol. Asep Edi Suheri dikutip dari Antara, Rabu 27 September 2023.

Baca Juga : Hasil dan Jadwal Babak 16 Besar Sepak Bola Asian Games 2022

Asep menyebut keenam tersangka masing-masing berinisial K selaku liaison officer atau LO dan A selaku kurir pengantar uang. Kemudian, tersangka M selaku wasit tengah, P selaku asisten wasit 1, R selaku asisten wasit 2 dan A selaku wasit cadangan.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, modus operandi dilakukan oleh pihak klub dengan cara lobi atau meminta bantuan kepada para perangkat wasit untuk memenangkan pertandingan salah satu klub sepak bola dengan memberikan iming-iming berupa uang.

"Pihak klub memberikan uang sebesar Rp100 juta kepada para wasit di hotel tempat para wasit menginap dengan maksud klub x menang melawan klub y," ungkap Asep.

Selain itu, berdasarkan hasil penyidikan, menurut keterangan dari pihak klub yang diperiksa, mengaku sudah mengeluarkan uang sekitar Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan.

Baca Juga : Ezra Walian Singgung Statistik, Berharap Dilirik Shin Tae-yong

"Jadi ada pengakuan bahwa mereka sudah mengeluarkan uang kurang lebih Rp1 miliar untuk melobi para wasit di sejumlah pertandingan," ujarnya.

Uang Rp1 miliar tersebut, kata Asep digunakan untuk melobi wasit di setiap pertandingan dalam satu liga.

Asep juga menyebut, klub yang terlibat penyuapan tersebut masih aktif dalam pertandingan Liga Indonesia. Sementara wasit yang terlibat masih bertugas sampai 2022.

"Akan tetapi hal tersebut masih akan kami telusuri dan dalami," ucapnya.**