REPUBLIK BOBOTOH - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, mengapresiasi keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI yang melibatkan wasit asing dalam memimpin pertandingan di kompetisi Liga 1 2023-2024.

Meski kualitas wasit asing asal Jepang yang belakangan diperbantukan untuk memimpin pertandingan cukup oke, tetapi kinerja hakim garis dinilai belum cukup mendukung.

Seperti yang terjadi di pertandingan Persib Bandung kontra Persik Kediri yang dipimpin wasit asal Jepang, Futoshi Nakamura. Di mana ada momen gol Persib yang dicetak David da Silva dianulir karena hakim garis menganggap offside.

Baca Juga : Suporter Bali United Siap 'Teror' Persib, Teco Bilang Begini

Saat itu, pada menit 43, Persib sempat membobol gawang Persik Kediri lewat sundulan David da Silva memanfaatkan bola rebound tendangan Ezra Walian yang ditepis Dikri Yusron.

Namun gol tersebut dianulir setelah hakim garis mengangkat bendera tanda offside, meski dalam tayangan ulang terlihat posisi David da Silva onside karena saat Ezra melepaskan tendangan masih ada pemain Persik terakhir yang berdiri di belakang DDS.

Bojan Hodak menyadari keluhannya memang tidak akan mengubah hasil akhir pertandingan Persib kontra Persik Kediri yang dimenangkan Macan Putih dengan skor 0-2, tetapi momen saat gol DDS dianulir diharapkan jadi pelajaran, terutama untuk wasit.

Baca Juga : David da Silva: Selalu Kami Merasa Kesulitan

"Ya sebelumnya kami dipimpin wasit asing, tapi hakim garisnya tetap lokal dan hakim garis pada dasarnya membuat kesalahan untuk satu offside yang mana itu menganulir gol kami," kata Bojan Hodak.

"Jadi ada perbendaan dari wasit asing dari penempatan posisi dan pengalaman, tapi yang terpenting adalah di Indonesia, wasit harus bisa lebih diedukasi sejak muda, sama seperti pemain," tuntasnya.